Berita Economy & Industry

Pemerintah Rencanakan Stimulus Gas 6 Dolar AS per mmbtu untuk Mendorong Industri

JAKARTA— Kementerian Perindustrian tengah mengajukan perluasan implementasi harga gas 6 dolar AS per mmbtu (million british thermal unit) kepada 13 sektor industri tambahan. Sektor industri yang diusulkan mendapat perluasan harga gas, antara lain industri ban, makanan dan minuman, pulp dan kertas, logam, permesinan, otomotif, karet remah, refraktori, elektronika, plastik fleksibel, farmasi, semen, dan asam amino.   

Jika usulan diterima, 13 sektor tersebut akan menggenapi tujuh sektor industri yang sudah menerima stimulus harga gas industri 6 dolar AS per mmbtu, yaitu industri pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. “Jadi tak hanya untuk tujuh sektor industri saja, tetapi juga bisa diimplementasikan pada sektor industri lainnya. Kami sudah mengajukan agar dapat diperluas ke 13 sektor industri untuk mendapatkan harga gas 6 dolar AS per mmbtu,” kata Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Fridy Juwono dalam webinar Indonesian Gas Society, Kamis, 24 Juni 2021. 

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Jongkie Sugiarto berpendapat  industri otomotif akan menyambut baik pemberian insentif harga gas industri. Ia menilai pemberian stimulus harga 6 dolar AS per mmbtu bisa menurunkan biaya pokok produksi, sehingga mendorong kinerja ekspor otomotif nasional. “Kalau penurunan harga nya besar, tentu akan membuat produk-produk buatan Indonesia bisa lebih bersaing di pasar ekspor,” kata Jongkie seperti dikutip Kontan, Jumat, 25 Juni 2021.  

Berdasarkan data GAIKINDO, ekspor mobil utuh (completely built up, CBU) mencapai 231,169 unit di tahun 2017, dan naik berturut-turut menjadi 264,553 unit di tahun 2018 dan 332,023 unit di tahun 2019. Di tahun 2020, ekspor CBU turun jadi  232,175 unit di tahun 2020 karena merebaknya wabah Covid-19. 

Harga gas industri yang harus dibayar pelaku industri otomotif sebelumnya cukup besar. Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal Toyota Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN) Bob Azzam mengatakan harga gas industri untuk sektor industri otomotif berkisar di atas 9 dola AS per mmbtu. “(Opsi implementasi harga gas 6 dolar AS per mmbtu) bagus sekali, jadi menambah daya  saing otomotif kita untuk lebih kompetitif dan juga sekaligus mengurangi emisi. Ini yang sudah lama kita tunggu,” kata Bob. 

Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengungkapkan gas industri yang digunakan di pabrik Daihatsu tidak begitu banyak. Amelia mengatakan pihaknya tetap mengapresiasi rencana pemberian stimulus harga gas 6 dolar AS per mmbtu. “Gas dipakai di pabrik casting (pengecoran) dan assembly plant (pabrik perakitan) saja, jadi tak banyak. Tapi kami sangat menghargai jika ada insentif,” kata Amelia. (*)