Berita Economy & Industry

Pendapatan Bengkel Otomotif Turun 40 Persen Sepanjang 2021

JAKARTA— Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal 2020 sampai sekarang berdampak pada berbagai sektor industri dan usaha. Dari sektor otomotif, selain berdampak pada penjualan mobil dan sepeda motor, pandemi ikut mempengaruhi usaha bengkel.

Hermas Efendi Prabowo (Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif, PBOIN), mengatakan, potensi pendapatan pengusaha bengkel hilang Rp 130,04 triliun sepanjang 2021. Khusus untuk sektor bengkel otomotif berskala usaha mikro kecil menengah (UMKM), mekanik berestatus pekerja lepas dan penjualan spare part, potensi pendapatan yang hilang mencapai Rp 62,5 triliun.

“Penurunan potensi pendapatan terjadi akibat menurunnya transaksi perdagangan jasa perawatan dan perbaikan kendaraan sepanjang Januari-Oktober 2021, juga perdagangan spare part atau suku cadang,” kata Hermas di Jakarta seperti dikutip KOMPAS beberapa saat lalu.

Menurutnya, selama pandemi mayoritas bengkel mobil, sepeda motor, body repair, dan bagian-bagian lainnya terpaksa tutup. Kondisi ini membuat para pengusaha terpaksa mem-PHK sebagian pekerja, meliburkan sementara, atau memotong gaji agar bisa bertahan. “Rata-rata penurunan pendapatan bengkel otomotif tahun 2021 selama pandemi berkisar 40 persen,” kata Hermas.

Ia menambahkan, khusus bengkel UMKM, biaya sewa bengkel ada yang tetap, namun tak sedikit yang menderita terkena kenaikan biaya sewa. Padahal 95 persen bengkel otomotif UMKM di perkotaan masih mengontrak tempat uaha.

“Pendapatan jasa bengkel otomotif turun drastis karena pada masa pandemi, mobilitas dibatasi. Mobil jarang perawatan, jarang rusak dan penggantian spare part jadi tertunda. Sebagian terpaksa menunda perawatan atau perbaikan karena tidak ada biaya,” kata Hermas.

PBOIN memproyeksikan dalam kondisi ekonomi normal, nilai perdagangan jasa bengkel dan komponen otomotif Indonesia pada 2021 sebesar Rp 325,51 triliun. Angka ini meliputi bengkel authorized, bengkel mandiri skala besar, bengkel otomotif skala UMKM, dan penjualan spare part.

PBOIN berharap Pemerintah memperhatikan kelangsungan usaha bengkel otomotif UMKM di Indonesia. “Memberikan berbagai kemudahan, skema pembiayaan, dukungan iklim usaha yang kondusif sesuai keinginan pemerintah menaikkan kelas usaha UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata dia.

“Sektor bengkel otomotif UMKM berperan penting dalam rantai industri otomotif nasional, menciptakan usaha, menyerap tenaga kerja, mengurangi pengangguran dan mengatasi masalah kemiskinan,” katanya. (*)