Berita Economy & Industry

Penjualan Mobil Grup Astra Naik, Produsen Berharap Tren Membaik

JAKARTA— Penjualan mobil di pasar domestik naik pada akhir kuartal ketiga tahun 2021 ini. Pelaku industri otomotif berharap sentimen konsumsi masih terjaga hingha akhir tahun. Meski demikian, kendala kelangkaan mikro cip masih cukup signifikan. 

Adapun, target penjualan domestic dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (GAIKINDO) sebesar 750 ribu unit pada 2021 tampaknya bakal terwujud. Berdasar data Astra 12 Oktober 2021, penjualan mobil nasional pada September 2021 telah mencapai 84.113 unit. Penjualan bulanan ini adalah yang tertinggi kedua sepanjang 2021. Dengan demikian, penjualan total mobil Tanah Air mencapai 627.537 unit. 

Capaian ini sudah mulai dekat dengan target dari GAIKINDO sebesar 750 ribu unit tahun 2021 ini. Capaian ini didorong dari penjualan mobil dari Grup Astra seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot yang pada September ini membukukan penjualan total 54.328 unit. Ini adalah penjualan tertinggi sepanjang tahun ini. 

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi mengatakan peningkatan kinerja penjualan karena dukungan pemerintah melalui perpanjangan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). “Ini membantu permintaan pasar. Selain itu situasi pandemi yang membaik serta animo konsumen terhadap produk-produk Toyota,” katanya seperti dikutip Bisnis.

Pada penjualan bulanan September 2021 Toyota mencapai lebih dari 34 ribu unit. Jimmy mengatakan Toyota sangat berharap tren penjualan ini dapat bertahan hingga akhir tahun sehingga mendorong penjualan mobil nasional. “Hanya saja, ini masih tergantung situasi pasar. Situasi masih dinamis mudah-mudahan bisa terus membaik,” katanya. 

Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso mengatakan permintaan terhadap mobil Daihatsu pada September  2021 juga meningkat cukup tinggi dibanding bulan Agustus 2021. “Salah satu pendorongnya adalah akibat kebijakan pemerintah utk memperpanjang relaksasi PPnBM 100 persen ditanggung pemerintah (DTP) di bulan September sampai dengan Desember nanti,” katanya. 

Kendati demikian, memasuki periode penjualan di kuartal terakhir di tahun ini proyeksi penjualan akan lebih sulit diprediksi. Di satu sisi adanya kebijakan PPnBM 100 persen masih menjadi faktor stimulus penjualan. tetapi, di sisi lain ada dampak cukup signifikan dari masalah kelangkaan semi konduktor pada periode akhir tahun nanti itu terhadap produksi dan pasokannya. (*)