Berita Economy & Industry

Penjualan Truk sedang Turun, Berharap Terdongkrak Angkutan Logistik Pemilu 2024

BISNIS— Penjualan kendaraan komersial truk whole sales sepanjang Januari-Agustus 2023 dibanding periode yang sama tahun 2022 lalu. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan truk sepanjang Januari-Agustus 2023 mencapai 53.301 unit, turun enam persen dari 56.584 secara year-on-year (YoY). 

Secara rinci, penjualan untuk light truck mencapai 34.512 unit atau sekitar 64,74 persen dari total penjualan sepanjang Januari-Agustus 2023. Kemudian untuk medium truck penjualan mencapai 5.073 unit sekitar 9,51 persen, dan heavy truck sebanyak 13.716 unit atau 25,73 persen. Ketua I GAIKINDO Jongkie D Sugiarto mengatakan penurunan dari penjualan truk disebabkan oleh turunnya beberapa harga komoditas secara drastis. Ini ikut berdampak pada pengurangan produksi tambang yang mempengaruhi pembelian truk. 

“Harga beberapa komoditas turun drastis, sehingga produksi dari pertambangan banyak yang dikurangi, dengan begitu pembelian truk-truk baru juga mengalami penurunan,” kata Jongkie. 

Di satu sisi, penjualan truk untuk proyek-proyek konstruksi masih cukup baik seiring masih banyaknya pembangunan infrastruktur yang masih berjalan. Berdasarkan merek, Mitsubishi Fuso mencatatkan penjualan paling banyak dengan jumlah 22.128 unit sepanjang Januari-Agustus 2023, turun 6,4 persen secara YoY sebanyak 23.635 unit. 

Berikutnya, Hino mencatatkan penjualan sebanyak 18.309 unit, naik 0,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 18.219 unit.  Di belakangnya terdapat Isuzu yang menjual sebanyak 12.284 unit kendaraan truk sepanjang Januari-Agustus 2023. Penjualan tersebut terdiri dari 9.513 unit light truck, 1.171 unit medium truck, dan 1.600 unit heavy truck. Selanjutnya, UD Trucks mencatatkan penjualan sebanyak 1.245 unit truk, naik 5 persen secara YoY dari 1.186 unit. Di susul oleh Mercedes-Benz (CV) yang menjual sebanyak 1.178 unit, turun 33,4 persen dibanding periode sama tahun lalu sebanyak 1.770 unit. 

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), pemegang merek Mitsubishi Fuso, memproyeksikan penjualan truk akan cenderung stagnan pada 2023. Direktur Sales dan Marketing Mitsubishi Fuso Duljatmono mengatakan, faktor yang kemungkinan menyebabkan penjualan truk stagnan adalah adanya Pemilu 2024 dan juga perekonomian global yang kian melemah. “Ya, kira-kira cenderung stagnan,” kata Duljatmono. 

Dengan asumsi Pemilu 2024 berjalan lancar ditambah perekonomian global yang mulai pulih, maka hal tersebut akan turut memberikan kontribusi positif terhadap penjualan truk. “Susah diprediksi [penjualan]. Bisa saja berubah juga karena tergantung ada faktor Pemilu 2024 dan faktor ekonomi global. Kalau perekonomian global terus melemah ya tidak naik [penjualan dibanding 2022]. Itu prediksi sementara,” katanya. 

Saat ini Mitsubishi Fuso sedang berusaha menangkap peluang dari segmen logistik yang dinilai akan makin tumbuh, seiring adanya persiapan Pemilu 2024 yang membutuhkan logistik. (*)