Berita Economy & Industry

Perbankan: Penjualan Mobil Anjlok 41,8 Persen di 2020

JAKARTA— PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memproyeksi penjualan mobil tahun 2020 ini anjlok 41,8 persen. Dengan perkiraan itu, penjualan mobil 2020 hanya sekitar 610 ribu unit. “Semua segmen turun,” kata Senior Research Specialist Mandiri Institute Andre Simangunsong dalam dalam Webinar Road to Indonesia Development Forum (IDF) 2021, Rabu 14 Oktober 2020, seperti dikutip CNN.

Ia mengatakan penurunan penjualan kemungkinan terjadi akibat virus corona. Pandemi tersebut berdampak buruk ke ekonomi dalam negeri dan daya beli masyarakat sehingga menekan angka penjualan. Namun, Andre memperkirakan penurunan tak akan berlangsung lama. Pihaknya yakin penjualan mobil bangkit lagi tahun depan.

Berdasar proyeksi lembaganya, penjualan mobil akan naik 38,7 persen menjadi 845 ribu unit pada periode waktu tersebut. Peningkatan akan berlanjut pada 2022 dan 2023. Pada 2022, Andre memperkirakan penjualan mobil mencapai 935 ribu atau naik 10,7 persen. Sementara itu pada 2023, penjualan akan naik 0,6 persen menjadi 941 ribu unit.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Economist PT Danareksa (Persero) Moekti Prasetiani Soejachmoen mengatakan pihaknya baru saja melakukan survei terkait pembelian mobil baru dan bekas kepada masyarakat. Hasilnya, 73 persen dari total responden mengaku enggan membeli mobil baru di masa pandemi. “Hanya 27 persen dari responden yang mau beli mobil, baik mobil baru dan bekas,” kata Moekti.

Rinciannya, 20 persen dari total responden mengaku ingin membeli mobil baru dan tujuh persen ingin beli mobil bekas di tengah pandemi. Namun, 30 persen dari 73 persen yang mengaku enggan membeli mobil di masa pandemi menyatakan akan membeli mobil jika harga penjualan turun. “Tapi ini kalau harga turun sekitar 25 persen sampai 35 persen. Harga sudah turun tapi peningkatan yang ingin membeli mobil tidak terlalu banyak,” kata Moekti.

Ia mengatakan mayoritas masyarakat masih belum berminat membeli mobil di masa pandemi karena mobilitas berkurang. Dengan begitu, banyak masyarakat yang merasa tak butuh mobil. (*)