BISNIS— Produsen otomotif asal Malaysia, Proton, membuka pabrik perakitan mobil listrik (electric vehicle, EV) pertamanya pada awal September 2025. Proton saat ini dimiliki mayoritas oleh konglomerasi Malaysia DRB HICOM. Sedangkan 49,9 persen sahamnya dipegang oleh Zhejiang Geely Holding Group asal China. Model pertama yang akan diproduksi yakni mobil listrik e.MAS. Kemudian akan disusul oleh varian entry-level e.MAS 5.
Produksi mobil listrik ini merupakan bagian dari Malaysia untuk mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik nasional. Pabrik tersebut berlokasi di Automotive High-Tech Valley (Negara Bagian Perak) yang merupakan pusat otomotif utama Malaysia. Pabrik ini memiliki kapasitas awal untuk merakit 20 ribu unit mobil per tahun. Proton menyatakan kapasitas tersebut dapat ditingkatkan hingga 45 ribu unit per tahun di masa mendatang.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dalam peresmian pabrik tersebut, menegaskan bahwa fasilitas baru ini mencerminkan eratnya kerja sama antara Malaysia dan China. Dia juga mendorong Geely untuk memperluas investasinya di kawasan otomotif tersebut.
“Kami ingin Geely memanfaatkan peluang ini tidak hanya untuk mendirikan pabrik produksi mobil, tetapi juga membangun pusat keunggulan untuk pelatihan dan pendidikan,” katanya seperti dikutip Kantor Berita Reuters pada Ahad 7 September 2025.
Pemerintah Malaysia tengah berupaya menjadikan negara tersebut sebagai hub regional kendaraan listrik. Salah satu targetnya adalah mendorong kendaraan listrik dan hibrida agar mencakup 20 persen dari total penjualan mobil baru pada 2030.
Pada 2024, Proton-Geely meluncurkan mobil listrik di negara itu. Peluncuran ini dilakukan setelah pemerintah Malaysia berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di jalan raya. Kendaraan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target kendaraan listrik yang mencakup 20 persen dari total penjualan kendaraan baru pada tahun 2030.
Proton, yang didukung oleh raksasa otomotif Tiongkok Geely memiliki potensi besar dalam industri kendaraan listrik. Geely, yang memiliki 49,9 persen saham Proton, mengumumkan investasi sebesar 10 miliar dollar Amerika Serikat (AS), sekitar Rp 161,4 triliun, untuk pabrik Proton di Perak.
Pada 2028 Proton meluncurkan mobil di Mesir. Peluncuran ini diresmikan oleh Steven Xu Yuan, Direktur Penjualan Internasional untuk Proton bersama dengan Hisham Ezz Elarab, pemilik Grup Alpha Ezz Elarab dan disaksikan oleh Mohd Haniff Abd Rahman, Duta Besar Malaysia untuk Mesir. Total 246 mobil Proton yang sebagian besar terdiri dari versi LHD dari Proton Saga dan Proton Exora tiba di Mesir. (*)