JAKARTA– Beberapa pemegan merek kendaraan penumpang dan niaga ringan telah merilis angka penjualan dan target pada tahun ini. Masing-masing merek nampak optimis dapat memperbesar atau mempertahankan pangsa pasar. Di tahun ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memproyeksikan pasar tumbuh moderat. Penjualan kendaraan diprediksi tak jauh berbeda dengan realisasi 2017 sebanyak 1,15 juta unit.
Pada tahun 2018 lalu, persaingan dan saling sikut antara lima merek teratas memberikan warna tersendiri pada industri otomotif. Pertukaran peringkat merek terlaris menjadi salah satu warna ketatnya persaingan di Tanah Air. Media massa Bisnis mencoba merangkum target penjualan yang buat oleh lima pemain besar kendaraan penumpang. Pilihan lima merek saja karena tahun lalu, kelima merek itu bersaing sangat ketat.
- Toyota: Targetkan 31%
Toyota lama menjadi pemimpin pasar kendaraan nasional. Tahun ini, PT Toyota Astra-Motor (TAM) selaku pemegang merek Toyota menargetkan dapat mempertahankan pangsa pasar minimum pada level 31 persen dari total penjualan nasional. Toyota menjadi pemain yang cukup agresif pada awal tahun dengan telah memperkenalkan dua model baru yakni sedan All New Camry dan New Avanza. Kehadiran New Avanza yang diperkenalkan pada awal tahun ini diharapkan kembali mengerek penjualan Toyota.
Mobil penumpang kecil (low multi purpose vehicle, LMPV) lama menjadi penyumbang volume unit karena selalu menempati posisi teratas sebagai model terlaris. Kendati sedikit menurun pada 2018, Avanza masih menjadi model terlaris. Dalam catatan GAIKINDO, pangsa Toyota selama dua tahun terakhir aagk berkurang. Pada akhir 2016, Toyota masih sanggup memasarkan sebanyak 381.570 unit, 36,1 persen dari total penjualan 2016 yang sebanyak 1,05 juta unit. Pada 2018 lalu, pangsa Toyota berada pada level 30,6 persen (352.161 unit). Pangsa Toyota 2018 menyusut hampir empat persen dibanding 2017, bahkan mendekati persen dibanding 2016.
Dari sisi lini produk, Toyota termasuk salah satu pabrikan yang lengkap mulai dari sedan, city car, MPV, sport utility vehicle (SUV), hingga pikap. Toyota tercatat cukup dominan pada segmen MPV melalui Avanza, Innova dan Voxy, serta Alphard.
- Daihatsu: Satu Strip di Bawah Toyota?
Selama 10 tahun terakhir, Daihatsu selalu mampu mempertahankan posisi kedua sebagai merek terlaris di Tanah Air. Ketika pangsa pasar Toyota tergerus, Daihatsu sebaliknya masih mampu tumbuh tipis. GAIKINDO mencatat, pada 2018 Daihatsu meraih 17,6%, naik tipis dari posisi 17,3 persen pada 2017. Penjualan Daihatsu nampak stabil dengan kontribusi penjualan terbesar berasal dari model low cost green car (LCGC) Daihatsu Sigra.
Penyumbang volume penjualan Daihatsu lainnya berasal dari Gran Max dan Xenia. Bersama dengan Avanza, Daihatsu juga memperkenalkan New Xenia pada awal Januari lalu. Daihatsu tentu tak ingin posisinya tergeser oleh merek lain. Persaingan pun makin ketat karena merek lain berbenah baik dari sisi produk dan layanan purna jual.
- Honda: Andalkan Brio & Mobilio?
Honda menjadi salah satu merek yang pangsa pasarnya cukup tergerus pada 2018. Gaikindo mencatat akhir tahun lalu, Honda meraih pangsa sebesar 14,1 persen berkat penjualan sebanyak 162.170 unit. Total pengiriman kendaraan Honda ke dealer (wholesales) itu turun cukup dalam karena pada 2017, Honda meraih pangsa 17,3 persen pangsa pasar otomotif nasional.
Tak ingin tergerus lebih dalam, Honda melakukan penyegaran pada produk LMPV andalannya Mobilio. Honda juga telah melakukan penyegaran pada Brio yang telah menjadi salah satu penopang penjualan Honda. Brio dan Brio Satya menjadi salah satu model terlaris pada 2018, sebanyak 59.630 unit. Penjualan Brio dan Brio Satya itu menempatkan model ini sebagai model kelima terlaris pada 2018.
- Mitsubishi Motors: Targetkan 150 Ribu Unit
Tahun 2018 bisa dikatakan sebagai tahunnya Mitsubishi Motors. Merek dengan logo tiga berlian ini, nyaris mampu menggandakan pangsa pasar. GAIKINDO mencatat, Mitsusbishi Motors menutup tahun 2018 dengan raihan 12,4 persenpangsa pasar. Padahal, pada 2017, pangsa Mitsubishi Motors hanya 7,4 persen.
Kehadiran Xpander berbuah manis terhadap penjualan Mitsubishi di Tanah Air. Tahun ini Mitsubishi masih mengandalkan Xpander sebagai penyumbang volume penjualan. Tantangan Mitusbishi untuk mempertahankan pangsa pasar tahun ini cukup berat mengingat produk andalannya Xpander juga kedatangan pemain baru yakni Nissan Livina. Menggunakan platform yang sama dengan Xpander, Livina berpotensi menggerus penjualan Xpander.
Naoya Nakamura (Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, MMKSI) mengatakan penjualan tahun ini ditargetkan menyentuh angka 150 ribu unit, naik tipis dari 146.805 unit (penjualan retail). Penjualan mobil Mitsubishi diproyeksikan tumbuh sekitar 2 persen pada 2019 ini. “Kami tak pesimistis, tak juga terlalu optimis. Pasar mobil tetap stabil,” katanya.
- Suzuki: Targetkan 11,1% Pangsa Pasar
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menargetkan dapat meraih 11,1 persen pangsa pasar pada 2019. Angka itu naik jika dibandingkan dengan realisasi 2018 yang sebesar 10,25 persen untuk wholesales.“Kami target dihitungan market share, kalau sekarang 10,25 persen, tahun ini kami akan berupaya ke level 11,1 persen ” kata Setiawan Surya (4W Deputy Managing Director SIS).
SIS menyebutkan sepanjang 2018 total penjualan Suzuki sebanyak 118.014 unit untuk wholesales, naik 5,7 persen dibanding 2017. Untuk penjualan retail, Suzuki mampu menjual sebanyak 116.668 unit, naik 8,9 persen ketimbang realisasi penjualan 2017. Untuk mengerek penjualan pada 2019 ini, Suzuki menyiapkan enam strategi. Fokus pada pengembangan produk dalam negeri, peningkatan standar pelayanan sales, service dan sparepart (3S), pengembangan produk value for money, peningkatan pasar ekspor, pengembangan jaringan dealer dan pengembangna bisnis penjualan mobil bekas. (*)