Berita Economy & Industry

Relaksasi PPnBM juga Mendorong Industri Manufaktur Komponen Otomotif

JAKARTA— Pemerintah meluncurkan kebijakan berupa insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil sejak bulan Maret 2021. Dampaknya penjualan bulan Maret 2021 naik tajam dari bulan sebelumnya. Penjualan mobil di bulan Februari 2021 hanya 49.202 unit, sementara Maret naik 72,6 persen menjadi 84.910 unit. 

Dampak PPnBM juga dirasakan industri turunan otomotif, salah satunya industri komponen. Kementerian Perindustrian mengungkapkan industri komponen otomotif mulai menunjukkan tren positif setelah pemberian diskon pajak pembelian mobil.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan IKM (Industri Kecil dan Menengah) di bidang komponen otomotif mencatat penjualan tinggi sebelum pandemi Covid-19. Setelah pandemi, penjualan komponen otomotif hanya berkisar 20 persen dari sebelum pandemi. Penjualan sejak awal tahun 2021 sampai bulan Maret sebelum PPnBM diberlakukan, hanya 40-50 persen dari level normal. “Namun, setelah adanya regulasi PPnBM penjualan naik menjadi 70-80 persen tetapi belum 100 persen sebelum ada pandemi,” ujar Gati, beberapa pekan yang lalu, seperti dikutip Bisnis.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis industri otomotif dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional. Ia menilai industri otomotif banyak melibatkan pelaku usaha di dalam negeri dari sektor hulu hingga hilir. “Namun demikian, karena kita masih di dalam masa pandemi kita harus tetap waspada terhadap pandemi ini. Kita harus gas dan rem dalam upaya penanganan kesehatan dan ekonomi. Jadi, kita harus jaga agar kesehatan aman dan ekonomi bisa bergerak maju,” kata Agus.

Ia menyebutkan industri otomotif di tengah pandemi mampu menyumbang ke Produk Domestik Bruto (PDB) nonmigas sebesar 4,24 persen pada tahun 2020. Sektor otomotif bahkan mampu menyumbang 10 persen terhadap PDB sektor industri, atau 25 persen terhadap PDB sektor industri apabila menyertakan ekosistem kendaraan bermotor.

Ekspor produk otomotif untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih termasuk komponennya mencapai Rp 65,99 tirliun. Dari total nilai ekspor, sekitar Rp 41,86 triliun dihasilkan dari ekspor mobil utuh completely built up (CBU) dari Indonesia ke lebih dari 80 negara.

Nilai investasi industri otomotif mencapai Rp 71,35 triliun, dengan total kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun dan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 38.000 orang. Lebih dari 1,5 juta orang juga bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut. Saat ini, ada 21 perusahaan industri mobil yang ada di Indonesia. Ada 22 pabrik yang didukung 1.500 industri komponen (tier 1, tier 2, dan tier 3) dan lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri. (*)