Artikel Berita Berita APM Transportasi

Sejarah Industri Otomotif Dunia, 1 Juni 1934 Nissan Memulai Debut sebagai Pabrik Mobil

JAKARTA— Pada tahun 1920-an, industri otomotif kian tumbuh seiring banyaknya konsumen yang ingin memiliki mobil pribadi. Beberapa perusahaan otomotif menawarkan beragam desain menarik sesuai dengan harga. Meerka bernovasi dengan mengembangkan mobil, disertai beragam fasilitas nomor wahid, baik itu mesin maupun interior untuk kenyamanan pengendara dan penumpangnya.

Dominasi pabrikan otomotif tak hanya di Amerika atau Eropa. Industri di Asia juga ikut mengepakkan sayapnya dan ikut andil dalam pengembangan otomotif. Salah satunya, perusahaan Jepang yang saat ini dikenal dengan nama Nissan. Pada 1 Juni 1934, Nissan memulai debut di industri otomotif. Perusahaan ini mulai mengembangkan berbagai inovasi mobil kepada masyarakat Jepang. Tak berhenti di situ, Nissan juga mencoba memasarkan produknya ke dunia.

Hasilnya, sampai saat ini Nissan masih memberikan sentuhan inovasi dalam produk terbaiknya kepada pasar dunia. Pabrikan otomotif ini sebenarnya telah memasarkan mobilnya pada 1911. Ketika itu, perusahaan belum bernama Nissan, melainkan Kaishinsha Motor Car Works. Orang yang berada di balik perusahaan itu adalah Masujiro Hashioto, dan tercatat sebagai pabrikan mobil pertama di Jepang.

Masujiro membangun pabrikan ini di distrik Azabu-Hiroo, Tokyo. Kaishinsha Motor Car Works meluncurkan produksi pertamanya bernama DAT pada 1914. Nama itu diambil dari singakatan keluarga investor perusahaan, yakni Kenjiro Den, Rokuro Aoyama, dan Meitaro Takeuchi. Perusahaan ini kemudian bertransformasi menjadi DAT Motors. Fokusnya adalah untuk membuat truk karena fakta mengatakan tak ada pasar untuk mobil jenis penumpang di Jepang ketika itu.

Selain itu, DAT Motors juga ingin ikut andil dalam upaya pemulihan bencana sebagai akibat dari gempa bumi Kanto Besar 1923. DAT Motors juga memproduksi truk untuk militer. Tak lama setelah itu, perusahaan ini juga membuat mobil ringan. Pada 1926, DAT Motors yang berbasis di Tokyo bergabung dengan Jitsuyo Jidosha Co yang berbasis di Osaka. Namanya juga berubah menjadi DAT Jidosha Seizo Co. Pada 1931, DAT Jidosha Seizo Co memproduksi mobil yang disebut Datsun Tipe 11. Nama perusahaan akhirnya berubah menjadi Jidosha-Seizo Co pada 1933 dan manufakturnya dipindahkan ke Yokohama.

Pada 1931, DAT Jidosha Seizo menjadi berafiliasi dengan perusahaan lain bidang otomotif. Melalui kerjasama inilah akhirnya penggunaan nama Nissan diberlakukan. Nissan memproduksi Datsun pertamanya di pabrik Yokohama pada April 1935. Mobil pertama yang diproduksi oleh sistem perakitan terintegrasi. Sekitar 44 Datsun dikirim ke Asia, Amerika Tengah dan Selatan.

Nissan membangun truk, pesawat terbang, dan mesin untuk Tentara Jepang. Ketika Perang Dunia II pecah, Nissan secara langsung mengubah mobil penumpang menjadi truk dan kendaraan militer. Namun, pasukan Sekutu merebut banyak produksi Nissan pada tahun 1945. Pasca-perang usai, Nissan bangkit dan berhasil memenangkan Deming Prize untuk keunggulan teknik. Model-model Datsun baru seperti Bluebird (1959), Cedric (1960) dan Sunny (1966) membantu memacu penjualan Nissan di Jepang dan luar negeri. Perusahaan tersebut mengalami pertumbuhan fenomenal selama 1960-an.

Sukses di Amerika Serikat dan pasar lain, Nissan kemudian memperluas operasi luar negerinya, yang sekarang mencakup pabrik dan pabrik perakitan di sebanyak 17 negara di seluruh dunia. Nissan juga memberikan nama Datsun pada produknya. Pada akhir 1990-an, perusahaan ini membangun aliansi dengan Renault. (Kompas)