Artikel Berita Transportasi

Sekilas Catatan Mudik Lebaran 2019: Mobil Pribadi dan Pulau Jawa Jadi Pusat Perhatian

Mudik di Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) selalu menjadi momen yang dinantikan pada akhir Ramadan (Puasa). Namun, menjelang periode mudik ini, biasanya ada satu pertanyaan yang selalu menghantui banyak orang: angkutan apakah yang sebaiknya digunakan?

Jauh sebelum memasuki Bulan Ramadan, calon pemudik yang memilih menggunakan kendaraan umum biasanya sudah berburu tiket untuk pulang kampung. Pemesanan tiket kereta api, misalnya, sudah dibuka sejak tiga bulan pra-lebaran. Selain itu, pemerintah juga tak jarang menggelar program mudik gratis. Tahun 2019 ini, sebanyak 23 badan usaaha milik negara (BUMN)— mulai dari PT Jasa Raharja, PT Asuransi Kredit Indonesia, PT Bio Farma, PT KAI, PT Pindad hingga Perum Damri— tergabung dalam program “Mudik Gratis 2019” dari pemerintah.

Transportasi mudik gratis yang disediakan program ini mencakup bus, kereta api dan kapal laut. Rute pun beragam, mulai dari Jakarta – Surabaya, Jakarta – Yogyakarta, Makassar – Bima hingga Kotawaringan Barat – Semarang. Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa jumlah kendaraan yang akan menggunakan jalan tol diperkirakan mencapai 150.000 pada musim lebaran tahun ini. Selain itu, pemerintah juga akan menerapkan kebijakan one-way bagi pengguna jalan tol.

Untuk mengetahui preferensi pemudik dalam memilih kendaraan mudiknya dan alasan pemilihan kendaraan untuk mudik, portal berita Tirto bekerja sama dengan Jakpat sebagai penyedia platform melakukan survei daring dengan metode random sampling. Sebagai catatan, Jakpat merupakan platform penyedia layanan survei daring yang memiliki 321.693 responden.

Survei dilakukan pada 16-17 Mei 2019 pada 1.487 responden di Indonesia yang semuanya beragama Islam. Namun, pada proses data-cleaning, data dari 330 responden harus dikeluarkan dari penelitian karena adanya ketidaksesuaian informasi sehingga total terdapat 1.157 responden. Dari 330 responden tersebut, sebanyak 110 responden menyatakan tak pernah melakukan perjalanan mudik dan 220 sisanya tidak akan mudik pada Lebaran 2019.

Sebanyak 21,36 persen dari responden yang memutuskan tidak mudik pada lebaran kali ini mengatakan bahwa mereka sudah tinggal di kampung halaman. Kemudian, sebanyak 20,45 persen beralasan bahwa mereka tidak memiliki alokasi dana untuk pulang kampung. Pada survei ini, sebaran responden berdasarkan jenis kelamin cukup merata. Hal tersebut terlihat dari proporsi pria sebesar 59,20 persen dan wanita 40,80 persen. Dari sisi usia, mayoritas responden (33,71 persen) berusia 20-25 tahun. Hanya 11,75 persen responden yang berusia 16-19 tahun.

Kawasan Jawa adalah kampung halaman hampir seluruh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik berasal dari pulau Jawa (73,81 persen). Sebanyak 24,03 persen responden melakukan perjalanan mudik dari Jawa Barat. Pemudik yang berasal dari DKI Jakarta hanya 11,84 persen. Jawa Tengah menjadi salah satu tujuan mudik utama bagi kebanyakan masyarakat. Sebanyak 29,73 persen responden mengatakan bahwa mereka memiliki kampung halaman di Jawa Tengah. Lebih lanjut, 3,20 persen responden mudik ke Sulawesi Selatan.

Secara umum, mobil pribadi menjadi kendaraan pilihan pemudik di Indonesia (58,86 persen). Sebanyak 27,17 persen responden yang memilih menggunakan mobil pribadi mengatakan bahwa mereka lebih nyaman menggunakan mobil pribadi untuk perjalanan mudik. Ada pula pemudik yang memilih mobil pribadi karena mereka merasa dapat lebih berhemat, dengan persentase sebesar 18,80 persen. Sebanyak 3,38 persen pemudik menyebutkan bahwa dengan menggunakan mobil pribadi, mereka dapat menampung lebih banyak muatan, baik itu anggota keluarga, barang hingga oleh-oleh.

Sementara itu, pemudik yang memilih pulang kampung menggunakan kendaraan umum terdapat sebanyak 41,14 persen. Jalur darat menjadi favorit, terlihat dari 39,71 persen pemudik yang memilih menggunakan bus, kemudian 32,56 persen menggunakan kereta api, dan jasa travel sebanyak 6,30 persen.

Angkutan udara hanya dipilih oleh 16,18 persen masyarakat. Rata-rata biaya yang dikeluarkan per orang berada di kisaran Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta. Keunggulan mudik dengan menggunakan mobil pribadi adalah daya tampungnya: sanggup memuat lebih dari dua orang dengan beberapa barang bawaan.  Makin banyak jumlah penumpang, kian murah pula akumulasi ongkosnya. (Foto: Liputan6)