Berita Economy & Industry

Survei: Dealer Mobil Perlu Memberi Perhatian lebih kepada Konsumen Perempuan

Foto: KOMPAS

MASHABLE— Sebuah survei tentang pemasaran otomotif terbaru dilakukan oleh Citroën UK. Survei di Inggris ini mengungkap fakta bahwa hampir 50 persen konsumen perempuan merasa pengalaman membeli mobil didominasi cara pendekatan yang terlalu maskulin. Ini membuat para konsumen perempuan sebagian besar merasa kurang nyaman saat berada di showroom mobil.

Dalam survei terhadap 7.500 pengemudi, sebanyak 48 persen perempuan mengatakan bahwa proses pembelian mobil terasa lebih condong ke pelanggan pria. Sementara itu, 44 persen merasa diperlakukan secara merendahkan oleh staf penjualan pria. Hanya 25 persen perempuan yang merasa nyaman meminta bantuan di ruang pamer kendaraan.

Temuan ini makin menegaskan tantangan besar bagi industri otomotif, yang selama ini masih didominasi laki-laki. Padahal, data tahun 2023 menunjukkan bahwa nyaris 17 juta perempuan memiliki SIM di Inggris, hanya terpaut sedikit dari 18 juta pria. Tak hanya itu, 95 persen perempuan terlibat dalam keputusan memilih mobil keluarga, dan 39 persen bahkan memegang kendali penuh atas keputusan pembelian.

Survei juga mencatat bahwa perempuan empat kali lebih mungkin mencari staf penjualan perempuan saat hendak membeli mobil, dibanding pria. Namun, dengan hanya sekitar 25 persen staf penjualan otomotif di Inggris yang perempuan, menurut data Institute of the Motor Industry (IMI), harapan ini masih jauh dari kenyataan.

“Tantangannya adalah ketika perempuan masuk ke dealer mobil, mereka tak melihat sosok staf perempuan. Ini memperlebar jarak representasi gender yang sudah ada di sektor otomotif,” ujar seorang juru bicara IMI seperti dilansir dari autocar.co.uk.

IMI saat ini tengah menjalankan kampanye “There’s more to Motor”, untuk mendorong lebih banyak perempuan melihat peluang karier di industri otomotif dan menyoroti sosok-sosok perempuan yang sudah sukses di bidang ini. Justine Roberts, pendiri dan CEO Mumsnet yang juga jadi forum daring terbesar untuk ibu dan keluarga di Inggris juga mengamini hasil survei ini.

“Pengguna kami selama bertahun-tahun melaporkan bahwa mereka sering diperlakukan stereotipikal atau meremehkan saat membeli mobil. Banyak yang merasa diabaikan dan staf malah lebih memilih berbicara dengan pasangan laki-laki mereka,” kata Roberts.

Ia menambahkan bahwa meskipun perlakuannya bukan dalam bentuk permusuhan langsung, namun “akumulasi isyarat kecil yang meremehkan” menciptakan kesan bahwa perempuan tak dihargai sebagai pelanggan. “Kurangnya staf perempuan di dealer juga memperparah sikap dan pandangan usang ini,” katanya.

“Siapa pun yang gagal menciptakan lingkungan inklusif akan berisiko kehilangan kelompok pelanggan perempuan yang bukan hanya berpengaruh dalam keputusan pembelian, tetapi juga kini semakin berani bersuara tentang pengalaman buruk mereka,” kata Roberts, seraya memperingatkan para dealer.

Menanggapi hasil survei ini, Managing Director Citroën UK Greg Taylor menegaskan bahwa mereknya berkomitmen untuk menciptakan pengalaman membeli mobil yang positif bagi semua pelanggan, tanpa memandang gender. (*)