JAKARTA— Kementerian Perindustrian optimistis sektor industri terus menggeliat tahun depan. Pertumbuhan industri ditargetkan mencapai 5,7 persen. Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan ingin terus menjaga konsistensi pertumbuhan industri lebih tinggi daripada angka pertumbuhan ekonomi nasional.
“Angka 5,7 persen ini di atas target pertumbuhan ekonomi yang 5,3 persen,” kata Menperin di Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Sampai dengan triwulan III 2015, pertumbuhan industri pengolahan non-migas sebesar 5,21persen, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi periode serupa di tahun 2014 sebesar 4,73 persen. Sementara, kontribusi industri pengolahan non-migas terhadap PDB nasional diharapkan sebesar 18,5 persen. Pada 2014, realisasi kontribusi sektor industri mencapai 17,87 persen.
Khusus sampai triwulan III 2015, capaian kontribusi mencapai 17,82 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar 17,42 persen.
Secara nominal, ekspor produk hasil industri (industri pengolahan non migas) sampai Agustus 2015 sebesar USD 72,21 miliar dan impor produk komoditi industri sebesar USD 72,49 miliar.
Ekspor produk hasil industri (industri pengolahan non migas) hingga Agustus 2015 memberikan kontribusi 70,44 persen terhadap total ekspor nasional. Pangsa pasar ekspor utama produk industri menuju Amerika Serikat, Jepang, China, Singapura, dan India.
“Optimisme kami masih realistis karena didasari arus investasi yang terus masuk dan termasuk realisasi ekspor serta produksi dari industri, menengah hingga kecil,” katanya.
Nilai penanaman modal dalam negeri sektor industri triwulan III 2015 sebesar Rp 20,05 triliun. Itu tumbuh 7,45 persen dibanding triwulan III 2014 (Rp 18,66 triliun). Sedangkan nilai investasi asing sektor industri pada triwulan III 2015 mencapai USD 3,15 miliar. Sehingga nilai total investasi yang masuk pada triwulan III 2015 mencapai USD 4,75 miliar. (*)