Berita Economy & Industry

Terkena Dampak Wabah, Produksi Mobil Thailand Bisa Anjlok 50 Persen Tahun Ini

BANGKOK— Wabah menular corona menciptakan dampak yang membuat berantakan industri otomotif Thailand. Produksi mobil negara itu diperkirakan turun 37 persen menjadi 1,33 juta unit pada tahun ini. Bahkan jika pandemi terus berlanjut hingga Juni maka produksi mobil bisa anjlok hingga 50 persen ke angka satu juta unit.

Pandangan tersebut disampaikan Federasi Industri Thailand (FTI), yang diberitakan bangkokpost. Surapong Paisitpatanapong (juru bicara bidang otomotif FTI) mengatakan wabah penyakit menular yang menghantam dunia menyebabkan dampak yang besar pada industry otomotif dan pendukungnya.

Dari perkiraan 1,33 juta unit produksi mobil baru tersebut, sebanyak 665.000 unit untuk ekspor dan 665.000 unit untuk konsumsi domestik. Proyeksi pada Januari 2020 adalah sebanyak dua juta unit. Selang dua bulan kemudian, pada Maret 2020 direvisi menjadi 1,9 juta unit. “FTI sedang menunggu untuk melihat efek penuh dari wabah COVID-19 pada industri otomotif. Sulit mengatakannya saat ini,” kata Surapong Paisitpatanapong.

Ini menjadi pukulan bagi Thailand yang menjadi produsen regional sekaligus ekspor hub bagi beberapa pabrikan besar dunia. Toyota, Honda, Mitsubishi, Ford, dan Mazda menghentikan sementara produksinya. AKibatnya, pada kuartal pertama 2020 produksi mobil 453 ribu atau turun 19,2 persen dari tahun lalu. Sedangkan penjualan mobil Thailand terus menurunkan sejak 10 bulan terakhir. Pada tiga bulan pertama tahun ini penjualan mereka 198.821 unit atau turun 26,2 pesen dibanding 2019.

Penjualan Mobil Eropa

Penjualan mobil di Eropa juga terjun bebas. Otomotif Eropa turun penjualannya hingga 55 persen. Asosiasi Manufaktur Otomotif Eropa (ACEA) mengatakan pendaftaran mobil baru pada Maret 2020 hanya 567.308 unit. Jauh dibandingkan 1,2 juta unit pada bulan yang sama tahun lalu. “Ke-27 negara Uni Eropa mengalami penurunan penjualan pada Maret lalu. Italia jadi yang terparah, turun hingga 85,4 persen menjadi 28.326 unit,” bunyi pengumuman resmi asosiasi tersebut.

Negara-negara besar yang bisa dikenal sebagai produsen otomotif juga mengalami hal yang sama. Prancis tercatat turun 72,2 persen, Spanyol penjualan turun 69,3 persen. Sementara Jerman yang tidak terlalu ketat melakukan aturan lockdown penjualan turun sekitar 37,7 persen.

Secara umum, dalam 3 bulan pertama tahun ini, penjualan mobil Eropa turun 25,6% ke angka 2,48 juta. Para produsen otomotif harus menelan kerugian. Fiat Chrysler menjadi yang terparah dimana penjualan mereka turun 76,6 persen. Hal ini bisa dimaklumi karena pusat produksi mereka berada di Italia yang terdampak corona cukup parah.

Slain itu VW Group masih menjadi penjualan terbanyak Eropa. Meski penjualan mereka naik 26,6 persen, secara angka mereka hanya mencatatkan penjualan 660 ribu unit kendaraan. (Carvaganza)