ACCONE— Wacana pelonggaran kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi salah satu topik hangat yang mencuri perhatian pelaku industri. Rencana pelonggaran ini ini disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari langkah strategis untuk mendorong efisiensi dan daya saing sektor manufaktur di Indonesia.
Menanggapi hal ini, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azzam menyampaikan harapannya agar Indonesia tak hanya berperan sebagai pasar, tetapi juga sebagai pusat produksi. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan dukungan terhadap penggunaan komponen lokal oleh pabrikan, karena kebijakan TKDN selama ini telah berhasil memperkuat ekosistem industri dalam negeri. Pendekatan terhadap TKDN dinilai perlu dilakukan secara adaptif dan proporsional, agar tetap sejalan dengan perkembangan industri global tanpa mengabaikan potensi dan kapasitas nasional.
TKDN adalah persentase nilai komponen lokal yang terkandung dalam suatu produk barang, jasa, atau gabungan keduanya. Kebijakan ini digunakan untuk menilai kontribusi industri dalam negeri terhadap suatu produk, baik dari segi bahan baku, proses produksi, hingga penggunaan tenaga kerja lokal.
Ada beberapa poin penting yang perlu ketahui tentang TKDN. Pertama, TKDN sebagai standar produk lokal. TKDN menjadi indikator penting untuk mengukur sejauh mana produk atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan sumberdaya lokal. Kedua, TKDN sebagai kebijakan strategis pemerintah. Sebelum ini pemerintah Indonesia menetapkan TKDN sebagai strategi utama untuk mendukung pertumbuhan industri nasional, meningkatkan kemandirian ekonomi, dan memperluas lapangan kerja.
Ketiga, preferensi dalam pengadaan oleh pemerintah. Produk dan jasa dengan nilai TKDN tinggi sering kali mendapatkan prioritas dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Keempat, sertifikasi TKDN. Pelaku industri dapat mengajukan sertifikat TKDN melalui Kementerian Perindustrian agar produknya diakui memiliki kandungan lokal sesuai ketentuan.
Manfaat TKDN bagi Perekonomian Nasional
Penguatan kebijakan TKDN memberikan berbagai manfaat yang berdampak langsung pada pengembangan industri nasional serta peningkatan daya saing produk dalam negeri. Ada beberapa manfaat pentingnya TKDN bagi perekonomian nasional.
Pertama,. TKDN mendorong pertumbuhan industri lokal. Dengan meningkatnya pemanfaatan bahan dan jasa dalam negeri, sektor industri—baik besar maupun kecil—berpeluang berkembang dan memperluas pasarnya. Kedua, TKDN menciptakan lapangan kerja. Kebijakan TKDN juga mendorong terciptanya lapangan kerja lokal melalui peningkatan penggunaan tenaga kerja Indonesia dalam proses produksi.
Ketiga, TKDN menekan ketergantungan pada impor. TKDN bertujuan mengurangi ketergantungan pada produk dan komponen impor, sehingga Indonesia dapat menghemat devisa dan memperkuat struktur ekonomi dalam negeri. Keempat, TKDN meningkatkan kualitas produk local. Dengan semakin ketatnya persaingan dan dukungan regulasi, produsen lokal terpacu untuk meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing, baik di pasar domestik maupun internasional. Kelima, TKDN mendukung ekosistem industri kecil dan menengah. Kebijakan ini membuka peluang bagi sektor IKM untuk menjadi bagian dari rantai pasok manufaktur nasional, menciptakan sinergi yang menguntungkan semua pihak.
TKDN di sektor otomotif
Sektor otomotif menjadi salah satu industri yang paling terdampak oleh kebijakan TKDN. Beberapa produsen mobil telah aktif memproduksi mobil di dalam negeri dengan melibatkan banyak pemasok lokal. Ini menciptakan multiplier effect yang signifikan bagi industri pendukung seperti logam, plastik, hingga elektronik. Dengan penerapan TKDN, Indonesia tidak hanya menjadi target pasar bagi kendaraan impor, tetapi juga sebagai basis produksi yang kompetitif di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, berbagai pihak mendorong agar kebijakan TKDN terus dievaluasi agar tetap relevan dan mampu mendukung transformasi industri otomotif nasional.
Penghitungan TKDN tak bersifat sembarangan. Pemerintah sebelum ini telah mengatur rumus dan metode evaluasi yang berbeda untuk produk barang dan jasa. Beberapa komponen yang diperhitungkan dalam TKDN meliputi biaya material langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, komponen jasa atau tenaga ahli (untuk proyek jasa).
Perusahaan dapat mengajukan sertifikasi melalui Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di bawah Kementerian Perindustrian. Sertifikasi ini menjadi salah satu bentuk pengakuan resmi atas kontribusi lokal dalam proses produksi.
Kebijakan TKDN tak hanya berdampak bagi pelaku industri, tetapi juga bagi konsumen. Dengan memilih produk-produk dalam negeri yang memiliki kandungan lokal tinggi, konsumen ikut berkontribusi dalam penguatan ekonomi nasional. Salah satu langkah nyatanya adalah membeli mobil rakitan lokal. (*)