Berita Economy & Industry

Tren Mobil Listrik Turun, Produsen Pilih ‘Main Aman’ ke Mesin Hybrid

DETIK— Pada beberapa tahun ini, industri otomotif dunia berada dalam euforia kendaraan listrik. Namun data menunjukkan, tren tersebut sedang mengalami perlambatan. Target-target angka penjualan mobil berteknologi mesin lisytik (battery electric vehicle, BEV) pun dipangkas.

Produsen mobil seperti Ford Motor, General Motors (GM), Mercedes-Benz, Volkswagen, Jaguar dan Aston Martin telah memutuskan mengurangi jumlah produksi mobil listriknya. Beberapa di antara mereka malah ada yang memutuskan menunda target full elektrifikasi yang sebelumnya sempat dicanangkan.

Termasuk raksasa mobil listrik Tesla. Sebagaimana dikutip dari CNBC, Elon Musk sempat menyatakan kalau pihaknya tengah mengantisipasi pertumbuhan penjualan mobil listrik yang lebih rendah dibanding periode-periode sebelumnya.

Sejatinya keyakinan akan mobil listrik sebagai kendaraan masa depan belum berubah. Hanya saja, konsumen saat ini dianggap telah mempertimbangkan pilihan-pilihan lain yang ada, termasuk mobil pembakaran internal (BBM) dan mobil hybrid yang kian banyak pilihannya.

“Apa yang kami lihat pada tahun 2021 dan 2022 adalah lonjakan pasar yang bersifat sementara, di mana permintaan kendaraan listrik benar-benar melonjak. Jumlahnya masih bertumbuh namun tidak mencapai tingkat yang kita perkirakan pada tahun 2021 dan 2022,” kata Marin Gjaja (Chief Operating Officer mobil Listrik Ford).

Secara signifikan Ford telah dan masih akan terus meningkatkan produksi mobil hybrid. Ini diakui Martin sebagai upaya memudahkan transisi ke kendaraan full electrik untuk pengguna yang belum siap untuk menggunakannya.

GM Juga Ramaikan Mobil Hybrid

Langkah serupa dilakukan pabrikan besar asal Amerika Serikat (AS). GM) yang merupakan pemain lama dan menyatakan akan all out di kendaraan listrik, belum lama ini menyatakan akan meluncurkan kendaraan plung-in hybrid. Ini akan menjadi pilihan konsumen GM yang sebelumnya disodori pilihan mobil bensin dan listrik.

Adapun Hyundai Motor, Kia, Toyota Motor, dan Volkswagen berencana menawarkan kendaraan dengan tingkat elektrifikasi yang berbeda pada seluruh jajaran produknya. CEO VW of America Pablo Di Si mengungkapkan pihaknya sedang dalam diskusi untuk membawa produk mobil hybrid mereka ke AS.

Saat ini penjualan produk mobil hybrid VW masih dipasarkan di wilayah Eropa, belum menyentuh ke pasar Amerika Serikat. “Saya pikir pendekatan yang seimbang adalah jalan yang terbaik. Teknologi-teknologi ini ada di grup VW, baik itu hybrid maupun plug-in hybrid. Saya pikir ini hanya masalah waktu sampai kita membawanya ke sini,” kata Pablo.

Dari data Cox Automotive, penjualan kendaraan listrik di Amerika Serikat mencapai rekor 1,2 juta unit pada tahun lalu, mewakili 7,6 persen dari keseluruhan pasar nasional. Jumlah tersebut diperkirakan akan mengalami peningkatan jadi 30-39 persen pada akhir dekade ini.

Sementara itu, Vice President of Global Vehicle Forecasting di AutoForecast Solutions Sam Forani mengatakan saat ini industri kendaraan listrik akan mengalami perlambatan dalam peralihan ke kendaraan listrik sepenuhnya.

“Pasar tidak akan pernah bisa melakukan transisi yang mulus ke kendaraan listrik dan kami memperkirakan akan terjadi perlambatan dalam peralihan ini. Beralih ke pembeli yang kurang paham teknologi akan memperlambat pertumbuhan pangsa pasar kendaraan listrik selama beberapa tahun ke depan,” katanya. (*)