Berita Berita APM

Xpander masih Jadi Mobil Andalan Terlaris dari Mitsubishi

JAKARTA— Sejak diluncurkan di Indonesia dalam pameran mobil GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada Agustus 2017 lalu, Xpander selalu menjadi kontributor terbesar dalam penjualan mobil Mitsubishi di Indonesia. Mobil model small multipurpose vehicle (MPV) ini— sekelas dengan Toyota Avanza, Dahatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, Wuling Confero, dan bahkan dengan “saudara kembarnya” sendiri Nissan Livina”— terus ramai di pasar domestik hingga Februari 2021.

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyampaikan, penjualan retail kendaraan penumpang dan kendaraan niaga ringan Mitsubishi Motors di Indonesia untuk bulan Februari 2021 sebesar 5.842 unit dengan pangsa pasar 13,9 persen. Pada segmen kendaraan penumpang, MMKSI mencatat penjualan 3.289 unit, dan di segmen kendaraan niaga ringan sebanyak 2.553 unit.

“Model Mitsubishi Xpander, termasuk varian Xpander Cross, mendominasi kontribusi terhadap keseluruhan penjualan MMKSI dengan 41,3 persen. Mitsubishi Xpander juga mencatat 36,5 persen pangsa pasar di segmen small-MPV,” ungkap President Director PT MMKSI Naoya Nakamura dalam keterangan resminya yang dikutip Beritasatu.com, Sabtu 20 Maret 2021.

MMKSI juga mengapresiasi upaya dan langkah pemerintah Indonesia untuk menstimulasi pertumbuhan industri otomotif dan penjualan mobil di Indonesia melalui kebijakan insentif PPnBM, di mana Xpander merupakan model Mitsubishi yang mendapatkan insentif tersebut. Berkat adanya insentif PPnBM 100 persen hingga Mei 2021, harga Xpander berbagai varian mendapat potongan harga mulai dari Rp 13 juta hingga Rp 18 juta.

“Kami mengajak konsumen untuk dapat memanfaatkan kesempatan ini dan segera melakukan pemesanan kendaraan melalui diler Mitsubishi untuk mendapatkan benefit dan kemudahan yang lebih maksimal pada periode pelaksanaan kebijakan ini, guna mengantisipasi proyeksi permintaan kendaraan yang diprediksi mengalami peningkatan,” kata Naoya Nakamura. (Beritasatu, Tribunnews)