Berita

5 Mobil yang Jadi Ikon Industri Otomotif Indonesia

Data penjualan mobil berdasar data dari wholesale (distribusi pabrik ke dealer) yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO)– per November 2017, sudah ada 994.436 unit mobil yang terjual di pasaran Indonesia. Angka ini sendiri sebenarnya “hanya” naik 1,9% dibanding periode yang sama 2016.

Meski begitu berdasar data ini dapat diambil kesimpulan selama satu tahun, Indonesia kedatangan kurang lebih satu juta unit mobil baru. Dari angka tersebut, rasanya tidak kurang dari puluhan mobil baru yang hadir dan meramaikan persaingan.

Nyatanya tak semua mobil mendapat perhatian cukup besar dari konsumen. Dari tahun ke tahun selalu saja ada mobil yang jadi ‘anak popular’ di dunia otomotif Indonesia. Nah, melalui story ini kami coba menghimpun 5 mobil yang rasa-rasanya menjadi simbol di masanya.

5. Mitsubishi Colt Diesel
Si kepala kuning, begitu biasa mobil truk yang satu ini biasa dipanggil. Kamu tidak mungkin belum pernah melihat Mobil komersial ini beraksi di jalanan. Tidak heran kalau Mitsubishi Colt diesel jugalah yang manjadi tulang punggung penjualan pabrik mobil tiga berlian ini di Indonesia.

Masih tidak percaya dengan eksisnya truk ini? Coba tulis kata kunci ‘mobil truk’ di halaman pencarian gambar Google dan lihat hasilnya. Sejak generasi pertama yang lahir pada tahun 1979, mobil ini juga sudah mengalami beragam ubahan pada spesifikasi dan fitur. Yang terbaru mesinnya sudah menggunakan 4 silinder sejajar 3.908 cc yang mampu menghasilkan beragam tenaga mulai dari 98 sampai 134 daya kuda (dk) pada 2.900 rpm. Untuk bak pun Mitsubishi Colt Diesel menyediakan beberapa pilihan ukuran dan jenis.

Hampir empat abad mobil komersial yang satu ini menjadi andalan terutama bagi penggiat bisnis. Bukan apa-apa, selain durabilitasnya yang tidak perlu ditanyakan lagi, kekuatan dan kemudahan perawatan yang ditawarkan Mitsubishi Colt Diesel membuat mobil ini sangat dominan di kelasnya. Tak heran baru-baru ini truk paling eksis di Indonesia ini berhasil mencetak rekor penjualan 1 juta unit di Indonesia.

4. Toyota Corolla
Di tahun 1970-1990an mobil sedan mulai masuk menjadi idola baru untuk orang-orang di Indonesia. “Jejak”nya bisa dilihat di garasi kakek-nenek atau bahkan orangtua kamu. Bahkan jika kamu tanya mobil yang mereka pakai di era itu juga kemungkinan beragam jenis mobil sedan jadi jawaban.

Di antara beragam jenis sedan ini Toyota Corolla E20 cukup populer menjadi pilihan di era 70an. Punya versi dua pintu dan empat pintu, di Indonesia sendiri yang disebut belakangan menjadi idola. Tidak tanggung-tanggung mobil yang satu ini bahkan mendapat nama lokal yakni Corbet yang merupakan kependekan dari Corolla Betawi.

Popularitas sedan kreasi pabrikan asal Jepang ini pun berlanjut di tahun 1980an Toyota Corolla DX menjadi sukses besar tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Di penghujung 1980-an Toyota kembali menggebrak melalui mobil generasi keenam dan ketujuhnya melalui Royota Corolla GL dan SE yang sampai sekarang masih bisa kamu temukan berkeliaran di jalanan. Toyota sebenarnya terus mengembangkan sedan jagoannya ini melalui Toyota Corolla Altis yang masih eksis sampai sekarang.

3. Suzuki Carry
Mungkin beberapa dari kamu tidak merasa akrab dengan nama mobil ini. Wajar saja di Indonesia, mobil ini biasanya diwarnai dengan berbagai warna dan dihiasi dengan nomor trayek dan dihilangkan nama identitasnya.

Ya, Suzuki Carry adalah mobil angkutan kota alias angkot atau mikrolet yang masih sering kita lihat berseliweran di jalan raya. Meski dewasa ini mulai banyak varian mobil lain yang dipakai untuk menjadi kendaraan umum ini rasanya Suzuki Carry masih menjadi pilihan utama untuk jadi “mobil 46”.

Memiliki kapasitas yang mampu menampung banyak orang dan mesin bandel membuat mobil ini menjadi pilihan yang tepat jika kita bicara tentang transportasi massal untuk penumpang. Meski dewasa ini eksistensinya mulai terancam dengan keberadaan transportasi publik lain atau oleh transportasi online, rasnya jasa angkot tak akan mudah dilupakan.

2. Toyota Kijang
Baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-40 di Indonesia, tentu Toyota Kijang menyimpan banyak kenangan bagi masyarakat Indonesia. Dimulai dari generasi pertamanya yang masuk tahun 1977, Toyota Kijang terus berevolusi hingga sekarang berubah wujud ke multi-purpose vehicle (MPV) kelas menengah yang menjadi primadona bahkan bisa dibilang sudah melegenda.

Tentu untuk bertahan selama 40 tahun di industri otomotif Indonesia bukanlah hal yang mudah. Berawal dari program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) yang dilihat Toyota sebagai peluang. Benar saja generasi kedua mobil dengan nama satwa lincah ini disulap menjadi kendaraan multiguna yang tidak hanya menjadi mobil niaga tapi juga bisa mengangkut penumpang yang kemudian melahirkan segmen MPV ini sendiri.

Berawal dari Kijang Doyok –sebutan Kijang generasi dua– ini, Toyota Kijang berhasil bertahan dari gempuran puluhan saingan yang silih berganti datang. Sejak generasi kelima, Kijang Innova karya PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mulai diekspor ke beberapa negara di beberapa negara. Saat ini, ekspor Toyota Kijang Innova berada di angka 1.400 unit per bulan dan menyasar 29 negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, Oseania, dan Timur Tengah.

1. Toyota Avanza
Bicara tentang mobil di Indonesia, janggal rasanya jika tidak membahas ‘mobil sejuta umat’. Selama jalan masih muat untuk satu mobil rasanya kamu bisa menemukan Toyota Avanza di Indonesia.

Cukup banyak terbantu dengan kelahiran MPV yang diinisiasi oleh Toyota Kijang, Toyota Avanza seperti menjadi idola baru bagi keluarga-keluarga di Indonesia yang memimpikan kendaraan multifungsi yang ekonomis.

Yang membanggakannya lagi, hampir 100 persen komponen yang digunakan dalam memproduksi Toyota Avanza sudah diproduksi secara lokal. Hingga saat ini, mobil tiga baris kursi itu 90 persen komponenya diproduksi di dalam negeri.

Sejak awal diperkenalkan, mobil tujuh penumpang ini tidak pernah sepi peminat. Tidak heran kalau sudah ada 1,6 juta unit Toyota Avanza yang terjual. Ini artinya jika seluruh pemilik Avanza di Indonesia iseng memarkir mobilnya secara memanjang, “parkiran” ini akan mengular sejauh 6.624 kilometer. Jika ini belum cukup membuat kamu terkejut, 6.624 kilometer artinya adalah setengah dari diameter bumi (12.742 kilometer). (Kumparan)