Berita Economy & Industry

1,5 Juta Lapangan Kerja Industri Otomotif Ikut Dongkrak Erekonomi RI

JAKARTA— Perekonomian Indonesia yang berangsur pulih dan keluar dari cangkang pandemi dinilai tidak lepas dari tumbuhnya industri otomotif, yang diartikan 1,5 juta lapangan kerja di Industri otomotif ikut berjasa di dalamnya. Itu seperti yang disampaikan Direktur Eksternal Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, dalam siaran resmi yang dikutip detikOto.

“Kinerja industri otomotif Indonesia menjadi sektor industri andalan yang berperan sebagai penopang dan lokomotif kebangkitan ekonomi nasional. Industri yang berkontribusi bagi 1,5 juta lapangan kerja dari hulu hingga hilir ini telah menyumbangkan 4 persen dari Penerimaan Domestik Bruto (PDB) Indonesia,” kata Bob.

“Tren positif ekspor T-brand tidak dapat kami capai tanpa dukungan Pemerintah Indonesia melalui berbagai stimulus dan kebijakan pendorong ekspor otomotif nasional” kata Bob Azam. Ia menjelaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan fokus APBN tahun 2022 adalah menjaga momentum pemulihan ekonomi dan secara bertahap menyehatkan kembali penerimaan negara.

Kementerian Keuangan berharap kebijakan stimulus mampu meningkatkan konsumsi masyarakat khususnya terhadap produk-produk unggulan industri kendaraan bermotor dalam negeri sebagai upaya mempercepat ritme pemulihan ekonomi nasional paska pandemi COVID-19. Regulasi ini turut membantu target Bank Indonesia yang telah mengumumkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 akan mencapai 4,7 sampai 5,5 persen didorong dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat serta meningkatknya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi

“Pertumbuhan industri otomotif baik pasar domestik dan ekspor nyatanya berperan menjadi lokomotif ekonomi nasional. Berbagai kebijakan dan regulasi yang digulirkan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian terbukti dapat menjadi stimulus aktif peningkatan penjualan kendaraan dalam negeri dan performa ekspor yang positif. Kehadiran insentif PPnBM mendorong konsumsi domestik sepanjang Jan-Nov 2021 mencapai 761 ribu unit atau berangsur pulih sebesar 81 persen dibanding periode sebelumnya di masa pandemi 2019,” kata Bob.

Kepercayaan konsumen global terhadap produk otomotif nasional, lanjut Bob. Ditunjukkan dengan pencapaian positif ekspor Indonesia. Merujuk data kinerja ekspor sepanjang Januari – November 2021 dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), ekspor kendaraan utuh dari Indonesia mencapai angka 267 ribu unit atau pulih sekitar 87 persen dari periode yang sama di tahun 2019.

Sementara itu, ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota dari Indonesia untuk Jan-Nov 2021 mencatatkan angka sebesar 166 ribu unit dengan proyeksi pencapaian tahunan hinga 188 ribu unit. Pencapaian ini memperlihatkan kinerja ekspor Toyota Brand sudah pulih ke level 89% dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi. (*)

Berikut data ekspor Toyota Januari-November 2021:

– Tipe SUV (Fortuner, Rush, Raize): 76 ribu unit

– Tipe MPV (Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace, Veloz): 33 ribu unit.

– Tipe sedan, hatchback, LCGC (Vios, yaris, Agya): 57 ribu unit.

– Mesin (TR dan NR): 101 ribu Unit.

– Kendaraan terurai (completely knocked down, CKD): 47 ribu block.

– Komponen mobil: 79 juta pieces.