Berita

GAIKINDO: Bus Listrik Punya Prospek di Masa Depan

JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) melihat potensi industri bus listrik cukup menjanjikan di masa mendatang. Beberapa perusahaan pun mulai menjajal bisnis tersebut. PT Mobil Anak Bangsa (MAB) misalnya, akan menambah kapasitas produksi bus listrik pada tahun depan menjadi 1.000 unit per tahun. Saat ini, MAB memiliki kapasitas produksi bus listrik sekitar 300 unit per tahun. MAB memproduksi bus listriknya di pabrik yang berlokasi di Demak (Jawa Tengah).

Selain itu, ada PT Indika Energy Tbk (INDY) bersama Foxconn juga bekerjasama membuat lima unit bus listrik yang dipakai saat perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. INDY dan Foxconn juga disebut membuat perusahaan patungan untuk mengembangkan pabrik kendaraan listrik pada tahun 2023.

Anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), yaitu PT VKTR Teknologi Mobilitas juga berkecimpung di industri bus listrik. VKTR telah menjalin kerja sama dengan Transjakarta untuk memasok bus listrik kepada perusahaan transportasi umum tersebut. Ada pula PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) bekerja sama dengan Sinar Mas Land untuk pengadaan bus listrik senilai Rp 3,8 miliar yang akan beroperasi di wilayah Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang (Banten).

Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto mengatakan potensi penjualan bus listrik sangat besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan pasar yang tinggi dan biaya operasional bus listrik yang rendah. Bus listrik diyakini bakal lebih banyak dipakai di dalam kota. “Untuk pemakaian antar provinsi masih perlu penambahan infrastruktur atau charging station yang masif,” kata dia, Kamis 17 November 2022 seperti dikutip KONTAN.

Pengamat Otomotif Bebin Djuana menambahkan, kebutuhan bus listrik sebagai transportasi umum sangat tinggi. Terlebih lagi, bus listrik bisa digunakan untuk peremajaan bus-bus konvensional di berbagai kota. Namun, kembali lagi, infrastruktur penunjang seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga harus dikembangkan lebih gencar sejalan dengan pertumbuhan bus listrik. “SPKLU ini bisa dipasang di area pool bus antar kota,” katanya.

Merujuk data GAIKINDO , penjualan bus secara whole sales (dari pabrik ke dealer) selama Januari-Oktober tercatat sebanyak 2.034 unit atau melesat 94 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.048 unit. Hanya saja, pangsa pasar bus baru mencapai 0,2 persen dari total pangsa pasar industri otomotif nasional. (*)