JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) meyakini ekspor mobil dari Indonesia akan terus berada dalam tren positif sepanjang tahun 2022. Hal itu dikatakan Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto, mengacu pada ekonomi global yang sudah mulai dalam fase pemulihan imbas pandemi Covid-19 dua tahun belakangan. “Kami harapkan negara-negara penerima mobil dari Indonesia tingkat ekonominya terus bertumbuh,” kata dia, Ahad 5 Juni 2022, sepeti dikutip KOMPAS.
Jongkie mengakui bahwa pasar otomotif di Asia Tenggara cukup kompetitif persaingannya. Indonesia pun menghadapi persaingan yang cukup ketat dengan Thailand. Menurut data ASEAN Automotive Federation, penjualan mobil Indonesia di periode Januari-April 2022 tercatat sebesar 346.849 unit. Angka ini lebih baik dibanding penjualan mobil Thailand (310.068 unit) pada periode serupa. Tapi di periode yang sama pada tahun 2021, penjualan mobil Thailand bisa mencapai 301.773 unit, sedangkan Indonesia hanya mampu menjual mobil sebanyak 310.068 unit.
Produksi mobil Thailand di tahun 2021 pun lebih unggul dari Indonesia yakni sebesar 1.685.705 unit, sementara Indonesia hanya menyentuh 1.121.967 unit. Bahkan di tahun 2020 ketika tahun perdana pandemi Covid-19, Thailand masih sanggup memproduksi 1.427.024 unit mobil, sedangkan produksi mobil Indonesia hanya mencapai 690.150 unit. “Jadi kita harus lihai dalam mendiversifikasi produk. Jangan hanya bisa memproduksi MPV saja, tapi diperbanyak juga SUV dan sedan,” kata dia.
Berdasarkan data GAIKINDO, ekspor mobil buatan Tanah Air dalam bentuk utuh (completely built-up, CBU) pada periode Januari-April 2022 bisa mencapai 131.941 unit, melampaui tahun lalu yang sebesar 102.594 unit. Sementara itu, penjualan ekspor mobil dalam keadaan terurai (completely knock down, CKD) di periode sama mencapai 31.330 unit, turun dari capaian di periode serupa tahun lalu sebanyak 38.959 unit. (*)