Berita Economy & Industry

Industri Otomotif Menggeliat, Bisnis Asuransi Tumbuh

JAKARTA— Bisnis asuransi kendaraan bermotor berpeluang kecipratan untung lantaran menggeliatnya industri otomotif di tanah air. Hal ini tercermin dari data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO). Dalam catatan GAIKINDO, penjualan mobil nasional mampu menembus 1 juta unit sepanjang tahun 2022 lalu. Dari kategori whole sales (dari pabrik ke dealer), penjualan mobil nasional naik 18,1 persen year on year (YoY) menjadi 1.048.040 unit selama periode Januari-Desember 2022.

Demikian pula dengan kategori retail (dari dealer ke konsumen), yang naik 17,4 persen YoY menjadi 1.013.584 unit selama tahun 2022. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwyanto mengatakan, berdasarkan data di AAUI pada kuartal ketiga 2022, kendaraan bermotor membukukan premi sebesar Rp 13 triliun. Premi ini meningkat 19,4 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yag lalu sebesar Rp 10,9 triliun.

Bern menerangkan, GAIKINDO dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperlihatkan peningkatan produksi setelah melihat aktivitas ekonomi mulai pulih. Hal ini akan berdampak kepada peningkatan penjualan mobil dan motor. “Dengan demikian, ada harapan untuk peningkatan polis asuransi kendaraan bermotor ke depan. Sumber bisnis asuransi kendaraan bermotor mayoritas berasal dari bisnis perusahaan pembiayaan atau multifinance yang mengalami peningkatan bisnis yang berdampak ke kebutuhan atas polis asuransi,” kata Bern seperti dikutip Kontan.co.id belum lama ini. 

Bisnis asuransi kendaraan bermotor diyakini akan membaik pada tahun ini. Lini bisnis asuransi kendaraan bermotor juga diprediksi masih menjadi salah satu kontributor utama premi industri asuransi umum atau kerugian. Optimisme tersebut seiring dengan mulai pulihnya kondisi perekonomian dan mulai meningkatnya produksi kendaraan bermotor.

“Para pelaku usaha asuransi umum pun optimistis kinerja dari lini bisnis tersebut dapat terdongkrak pada tahun ini, seiring mulai menggeliatnya industri otomotif,” ujar Bern.Dari Direktur Pengembangan Bisnis PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Diwe Novara mengatakan, premi kendaraan bermotor di tahun 2022, Jasindo membukukan premi senilai Rp 168,67 miliar atau 215,22 persen dari anggaran Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). “Tercapainya target RKAP premi kendaraan bermotor tahun 2022 ini ditopang dari bisnis pembiayaan roda dua, perbankan, broker digital, dan perusahaan rental,” kata Diwe.

Di tahun 2023 ini, Diwe bilang target premi asuransi kendaraan diproyeksikan tumbuh sebesar 7 persen dari tahun 2022. Pertumbuhan ini masih ditopang bisnis existing yaitu bisnis pembiayaan roda dua, perbankan, broker digital, dan perusahaan rental. Chief Executive Office PT Asuransi Simas Insurtech Teguh Aria Djana menerangkan, di Simas Insurtech ada peningkatan, kendati size bisnisnya tidak besar karena hanya dari direct channel dan via insurtech broker. “Asuransi kendaraan ada peningkatan premi lebih dari 50 persen,” kata Teguh.

Peningkatan premi asuransi kendaraan tersebut ditopang oleh kerja sama dengan insurance agregator, situs jual beli mobil online, dan insurtech broker. Simas Insurtech menargetkan di 2023 ini premi asuransi kendaraan bermotor mencapai Rp 300 miliar. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) telah membayar klaim asuransi kendaraan senilai Rp 72,4 miliar sepanjang tahun 2022. Hal tersebut sejalan dengan tren penjualan mobil bekas yang juga naik beberapa waktu terakhir. (*)