Berita Economy & Industry

Industri Otomotif Tumbuh, CIMB Niaga Finance Terbitkan Sukuk Rp 1 Triliun

JAKARTA— Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan mengungkapkan, penerbitan Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I-2023 sebesar Rp1 triliun merupakan bagian dari rencana perseroan untuk menjadi perusahaan publik melalui penawaran umum perdana saham (IPO). Pernyataan tersebut disampaikan Ristiawan di Jakarta, Selasa 10 JANUARI 2023 saat pelaksanaan Public Expose Penawaran Umum Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I-2023 yang diterbitkan oleh CIMB Niaga Finance sebesar Rp 1 triliun.

“Selain sebagai sumber dana pembiayaan kendaraan, penerbitan sukuk ini juga sebagai persiapan kami untuk menjadi perusahaan go public dengan melakukan IPO,” kata Ristiawan seperti dikutip EmitenNews.com.

Sebagai emiten penerbit obligasi, sejauh ini CIMB Niaga Finance memiliki ticker CNAF. Penerbitan Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I-2023 terbagi menjadi dua seri, yakni Seri A bertenor 370 hari dengan imbal hasil sekitar 6 persen sampai 7 persen dan Seri B bertenor tiga tahun dengan imbal hasil 7 persen hingga 7,75 persen. Sukuk ini sudah mendapatkan peringkat AA (Double A) dari PT Fitch Ratings Indonesia.

Seluruh dana hasil penerbitan sukuk ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebagai penyertaan modal kerja pada kegiatan usaha pembiayaan syariah kendaraan bermotor. Penyaluran pembiayaan kepada para nasabah akan dengan akad murabahah. “Melalui penawaran Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I ini, kami berharap dapat memberikan produk investasi inovatif yang akan diminati investor. Selain itu, dengan penawaran ini CNAF berharap dapat mendukung pertumbuhan perseroan di 2023, melanjutkan tren positif yang selalu tumbuh positif dari kinerja aset maupun pendapatan dan keuntungan selama tiga tahun terakhir,” kata Ristiawan.

Direktur CIMB Niaga Finance Imron Rosyadi menyebutkan, per semester pertama 2022, perusahaan itu mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp4,5 triliun atau bertumbuh 103 persen year-on-year (yoy). Pembiayaan baru dengan akad syariah mencapai 62 persen dari total pembiayaan baru. Total aset kelolaan CIMB Niaga Finance per semester pertama 2022 mencapai Rp 8,8 triliun atau bertumbuh 51 persen (y-o-y). Sejalan dengan peningkatan aset kelolaan, per semester pertama 2022 perusahaan ini membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp266 miliar atau meningkat 106 persen yoy.

“CIMB Niaga Finance juga konsisten mempertahankan kualitas aset, terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah (NPF) berada di bawah rata-rata industri, yaitu sebesar 0,89 persen pada Semester I-2022,” katanya sembari menyebutkan bahwa per semester pertama 2022, return on assets (RoA) dan return on equity (RoE) CNAF masing-masing sebesar 12,79 persen dan 26,55 persen. (*)