MEDIA INDONESIA— Pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) Semarang 2025 menjadi ajang penting bagi BYD menguasai pasar mobil listrik. Kehadiran model BYD Atto 1 dengan harga kompetitif langsung menarik perhatian pengunjung.
Head of Product PT BYD Motor Indonesia Bobby Bharata mengatakann sepanjang Januari hingga Agustus 2025, penjualan BYD Group di Indonesia telah mencapai 25.500 unit. Angka tersebut mencerminkan penguasaan pangsa pasar hingga 50 persen di segmen mobil listrik. “Dengan pencapaian ini, kami memperkuat posisi BYD sebagai market leader EV di Indonesia,” kata Bobby Bharata.
Hingga saat ini, lanjutnya, BYD telah memiliki 53 dealr yang tersebar di berbagai kota besar. Tahun ini perusahaan menargetkan ekspansi hingga lebih dari 100 dealer secara nasional. Di Jawa Tengah dan DIY, sudah berdiri dua jaringan diler resmi yang melayani konsumen. Targetnya, hingga akhir 2025 jumlah diler di wilayah ini bertambah menjadi 10 titik layanan. “Semarang menjadi pasar potensial dengan penjualan lebih dari 400 unit, menguatkan dominasi EV di Jawa Tengah,” katanya.
Senior Sales Manager BYD Rudi Santoso menambahkan BYD Atto 1 yang dibawa ke pameran otomotif GIIAS Semarang 2025 ditawarkan dalam dua varian. Varian Dynamic dengan jarak tempuh 200 kilometer (km) dibanderol Rp 209 juta. Varian Premium dengan jarak tempuh 380 km dipasarkan Rp 249 juta on the road (OTR) Semarang.
Dari sisi performa, Atto 1 mampu berakselerasi dari nol hingga 50 km/jam hanya dalam 4,9 detik. Selain tenaga, keunggulan juga terletak pada desain eksterior modern dengan garis aerodinamis yang menonjolkan kesan sporty. “Selain efisiensi baterai, Atto 1 menawarkan handling ringan dan interior luas, sehingga cocok untuk mobilitas perkotaan,” kataya.
Mobil ini juga dilengkapi teknologi keselamatan lengkap, mulai dari antilock braking system (ABS), kontrol stabilitas elektronik, hingga enam airbag. Kehadiran fitur pintar seperti layar sentuh besar, konektivitas penuh, dan sistem pendingin baterai turut menjadi daya tarik tersendiri. “Dengan harga yang terjangkau, konsumen di Semarang bisa mendapatkan kendaraan listrik dengan standar global,” katanya. (*).