Berita

Nangoi: GAIKINDO Dukung Pemerintah soal Mobil Angkutan Pedesaan  

IMG_1067JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menyatakan mendukung program pemerintah soal mobil angkutan pedesaan. Pernyataan dukungan ini disampaikan oleh Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi. “Dukungan GAIKINDO berupa informasi tentang ketersediaan suku cadang dari agen pemegang merek (APM) anggota GAIKINDO yang sekiranya cocok dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk memproduksi mobil angkutan pedesaan,” kata Nangoi.

GAIKINDO juga menyatakan membuka kesempatan kerjasama yang lebih jauh dengan pemerintah dalam program mobil angkutan pedesaan ini. Dengan kapasitas sebagai sebuah organisasi industri otomotif, GAIKINDO memiliki banyak jaringan manufaktur komponen yang dapat dimobilisasi untuk mendukung program mobil angkutan pedesaan.

“Apa pun langlah pemerintah untuk membangun alat transportasi yang lebih baik, GAIKINDO siap mendukung. GAIKINDO juga mempersilakan APM anggota yang berminat ikut langsung dalam program ini,” kata Nangoi.

Pernyataan Nangoi menegaskan sikap GAIKINDO sebelumnya oleh Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara tentang mobil pedesaan. Menurut Kukuh, produksi mobil angkutan pedesaan oleh pemerintah memang tak menyertakan GAIKINDO sebagai secara organisasi. Artinya, program tersebut belum sampai pada tahap produksi massal, melainkan terbatas untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat pedesaan akan alat angkut yang murah. “Selama ini masyarakat pedesaan banyak memodifikasi mesin pertanian (traktor) menjadi alat angkut hasil-hasil pertanian,” kata Kukuh.

Masyarakat pembuat dan pengguna alat angkut hasil modifikasi ini menyebutnya “grandong”. Motor penggerak diambil dari mesin diesel traktor pertanian, bahkan ada yangmenggunakan diesel sumur pengairan. Mereka menyambungkan tenaga dari mesin diesel ini ke platform atau chasis bekas mobil dengan empat roda, serta kemudi. Dengan keadaan seperti itu, “grandong” jauh dari layak untuk diandalkan sebagai alat angkut barang maupun manusia.

Gagasan dan program mobil angkutan pedesaan untuk menggantikan “grandong” ini datang dari Kementerian Perindustrian. Program ini bertujuan menyediakan alat angkut murah dan aman, lebih aman dari alat angkut buatan masyarakat sendiri yang berasal dari hasil modifikasi traktor pertanian tersebut. Program tersebut sudah melewati tahap pembuatan prototype dan rencananya produksi perdana akan meluncur pada Agustus 2017. (*)