Berita Economy & Industry

Penjualan Mobil Listrik Dunia Tembus 2,1 Juta Unit

Foto: SOUTH CHINA MORNING POST

IDN– Penjualan mobil listrik global mencapai rekor tertinggi. Pada bulan September 2025 penjualannya mencapai 2,1 juta unit. Angka ini naik 20 persen dibanding periode sama tahun 2024 lalu. Laporan ini dibuat oleh perusahaan riset pasar Rho Motion asal Inggris. Rho Motion dikenal sebagai lembaga analisis pasar energi dan transportasi global yang rutin memantau perkembangan industri kendaraan listrik (electric vehicle, EV) dan baterai.

Berdasarkan laporan ini, kenaikan penjualan EV didorong pasar Eropa dan Amerika Serikat (AS). Di Eropa, penjualan mobil listrik berharga terjangkau meningkat tajam. Di AS, pembeli memanfaatkan kesempatan terakhir sebelum subsidi mobil listrik senilai 7.500 dolar AS dihapus mulai tanggal 1 Oktober 2025 oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.

Fenomena ini menandai berakhirnya masa stagnasi permintaan yang disebut “Jurang-EV” (EV-Chasm). Ini adalah fase penurunan minat antara pengadopsi awal dan pasar umum awal sebagaimana dijelaskan dalam buku Crossing the Chasm karya Geoffrey AA Moore, seorang penulis dan konsultan bisnis asal AS yang dikenal luas di bidang pemasaran teknologi.

Penjualan EV di Benua Eropa mencapai 430 ribu unit, naik 36 persen dibanding tahun 2024 lalu. Di Amerika Utara, penjualan mencapai 220 ribu unit, tumbuh 66 persen. Angka itu mencakup kendaraan listrik murni (battery electric vehicle, BEV) dan hibrida colok (plug-in hybrid electric vehicle, PHEV). Secara kumulatif, penjualan global EV dari bulan Januari hingga bulan September 2025 mencapai 14,7 juta unit, naik 26 persen dari tahun sebelumnya. China mencatat sembilan 9 juta unit (naik 24 persen), Eropa 3 juta unit (naik 32 persen), dan Amerika Utara 1,5 juta unit (naik 11 persen).

Meningkatnya penjualan di Eropa juga didorong oleh langkah produsen– seperti Renault dan Volkswagen– yang meluncurkan model listrik baru berharga sekitar 40 juta won. Inggris juga mendukung dengan mengaktifkan kembali subsidi pembelian mobil listrik. Dari sisi produsen, Tesla meluncurkan Model Y versi murah di AS dan Eropa, dengan pemangkasan fitur opsional dan harga lebih rendah hingga 10 ribu euro.

Meski tren sedang positif, industri EV masih menghadapi tantangan. Penghapusan subsidi di AS serta ketegangan perdagangan antara AS dan China berpotensi memperlambat laju pertumbuhan pasar kendaraan listrik global. (*)