Berita Economy & Industry

Penopang Kinerja Emiten Otomotif dan Pendukungnya pada 2021

JAKARTA— Mayoritas emiten yang bergerak di bisnis otomotif beserta komponen pendukungnya mencatatkan kinerja yang apik pada tahun 2021. Begitu juga dengan para produsen ban yang menjadi salah satu kebutuhan pabrikan otomotif. Sebagai contoh, pemain terbesar di industri otomotif, yakni PT Astra International Tbk (ASII) membukukan peningkatan pendapatan 33,38 persen sepanjang 2021 menjadi Rp 233,49 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersih ASII naik 24,94 persen year on year (yoy) menjadi Rp 20,2 triliun.

Perolehan tersebut salah satunya didukung oleh PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), anak usaha ASII yang memproduksi berbagai macam komponen untuk kendaraan roda empat. Sepanjang 2021, pendapatan AUTO naik 27,66 persen yoy menjadi Rp 15,15 triliun dengan laba bersih yang melonjak 27.131 persen yoy menjadi Rp 611,35 miliar.

PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) juga mencatat kinerja yang bagus pada tahun lalu. Sepanjang 2021, pendapatan SMSM tumbuh 28,74 persen yoy menjadi Rp 4,16 triliun dan pendapatan DRMA meningkat 55,4 persen yoy menjadi Rp 2,91 triliun. Kemudian, laba bersih SMSM naik 35,74 persen yoy menjadi Rp 662,04 miliar dan laba bersih DRMA melesat 1.492 persen yoy menjadi Rp 301,14 miliar.

Para produsen ban juga mencatatkan peningkatan pendapatan yang signifikan pada 2021 dengan kinerja yang beragam. Pendapatan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) naik 14,21 persen yoy menjadi Rp 15,34 triliun, pendapatan PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) meningkat 38,74 persen yoy menjadi 150,22 juta dolar AS, dan PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) terkerek 45,05 persen yoy menjadi 463,2 juta dolar AS.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menilai, kinerja positif para emiten tersebut didorong oleh adanya pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dari pemerintah. Hal ini menyebabkan kenaikan penjualan mobil serta kinerja para emiten yang menjual suku cadang. “Terlebih lagi, pada 2021, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah mulai longgar sehingga mobilitas mulai pulih,” kata Azis seperti dikutip KONTAN, Senin 9 Mei 2022.

Pada tahun 2022 ini, Azis memprediksi, emiten otomotif beserta komponen pendukungnya masih memiliki potensi untuk kembali mencatatkan kinerja yang positif. Hal tersebut didukung pulihnya mobilitas masyarakat serta sentimen mudik Idul Fitri (Lebaran). Dalam jangka menengah hingga panjang, saham-saham tersebut masih menarik untuk dikoleksi. Tapi untuk saat in  pergerakan saham-sahamnya sudah mulai turun. “Oleh sebab itu, pelaku pasar bisa wait and see terlebih dahulu dan buy jika ada konfirmasi pembalikan harga,” ucap Azis. Saham yang cukup menarik adalah ASII dan AUTO dengan potensi kenaikan harga 15 persen hingga 20 persen. (*)