Berita Economy & Industry

Permintaan Meningkat, Ekspor Mobil Tumbuh pada Januari-April 2023

JAKARTA— Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekspor mobil dalam bentuk utuh (completely built-up, CBU) maupun dalam bentuk komponen di sepanjang Januari hingga April 2023 dibanding periode yang sama tahun 2022 lalu.  Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Januari-April 2023, total ekspor CBU sebanyak 166.176 unit atau tumbuh 26 persen year on year (YoY) dari sebelumnya 131.931 unit di periode yang sama tahun sebelumnya. 

Ada tiga agen pemegang merek (APM) yang memimpin pasar ekspor CBU ini. Daihatsu mencatatkan ekspor sebanyak 58.130 unit atau naik 17,5 persen YoY, kemudian diikuti Toyota sebanyak 40.754 unit, dan Mitsubishi motor sebanyak 26.743 unit. 

Meski CBU naik, ekspor mobil dalam bentuk terurai atau belum dirakit (completely knocked down, CKD) turun hingga 36,6 persen YoY di periode Januari-April 2023. Ekspor CKD di empat bulan pertama tahun ini sebanyak 19.865 set, sedangkan di Januari-April 2022 sebanyak 31.313 set. 

Ekspor mobil dalam bentuk komponen di awal tahun 2023 ini meningkat signifikan. Sampai dengan April 2023, ekspor komponen mobil mencapai 55,57 juta pcs atau tumbuh 42 persen YoY dari sebelumnya 38,94 juta pieces (pcs) di Januari-April 2022. 

Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara menjelaskan penjualan ekspor mobil merupakan komitmen jangka panjang atau kontrak-kontrak yang sudah dilakukan pihak perusahaan di tahun lalu atau paling tidak empat bulan hingga enam bulan sebelumnya.  “Kebetulan di tahun lalu masih ada beberapa negara tujuan ekspor yang pengelolaan dampak pandemi belum optimal. Sedangkan Indonesia sudah relatif lebih baik dalam hal penanganan dan insentif kebijakan dari pemerintah bagi pelaku usaha,” katanya seperti dikutip Kontan.co.id, Senin 15 Mei 2023. 

Maka itu, industri otomotif di Indonesia cepat bangkit dan produksi mobil sudah mulai mengarah ke normal. Kukuh mengungkapkan saat ini rata-rata utilisasi produksi mobil di Indonesia sudah mencapai sekitar 70 persen.  Melihat kapasitas produksi di Indonesia yang masih tersedia, permintaan mobil dari negara lain pun meningkat di awal tahun 2023 ini. 

GAIKINDO berharap permintaan yang positif ini akan terus bertahan hingga akhir tahun ini sehingga ditargetkan ekspor mobil bisa mencapai 500 ribu unit. Target ini lebih tinggi dibandingkan realisasi ekspor di 2022 yang mencapai 473.602 unit. “Untuk varian mobil yang diekspor ini tentu bermacam-macam, setiap negara memiliki preferensi yang berbeda-beda,” katanya. 

Bisa menjadi gambaran bahwa Indonesia umumnya memproduksi kendaraan seven seater atau 7 penumpang dan kendaraan komersial yang biasa dijual ke negara tetangga. 

Kukuh menjelaskan lebih lanjut, negara tujuan ekspor terbesar ialah ke Filipina dan Vietnam. Saat ini Indonesia paling banyak mengekspor ke negara ASEAN. Namun sejatinya, saat ini sudah ada 83 negara yang membeli mobil dari Tanah Air. 

Secara umum, Kukuh berharap kondisi ekonomi di negara tujuan ekspor terus stabil dan baik sehingga dapat terus meningkatkan permintaannya. Sedangkan, produksi mobil di Indonesia bisa terus meningkat. (*)