Berita Economy & Industry

Tahun Ini Toyota dan Honda Menggenjot Ekspor

JAKARTA— Ekspor mobil nasional tumbuh cukup signifikan sepanjang tahun 2022. Dinamika ini mendorong sejumlah pabrikan otomotif mengoptimalkan peluang ekspor yang tersedia pada tahun ini. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), ekspor mobil utuh (completely built up, CBU) sebesar 473.602 unit pada Januari-Desember 2022. Angka itu meningkat 60,7 persen secara tahunan (year on year, YoY) dibanding periode yang sama tahun 2021.

Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto ingin ekspor mobil buatan Indonesia kembali meningkat pada tahun 2023. Ia mengatatakan, kegiatan ekspor mobil sebenarnya tetap menjadi kebijakan para prinsipal produsen mobil atau agen pemegang merek (APM) maisng-masing. Maka dari itu, GAIKINDO tak bisa memberikan target secara pasti terkait jumlah ekspor mobil sepanjang tahun ini. “Kami hanya bisa mengimbau agar produsen tersebut bisa lebih banyak ekspor mobil dari Indonesia,” kata dia, Selasa 31 Januari 2023 seperti dikutip KONTAN.

Produden mobil Toyota masih menjadi pengekspor mobil terbesar dari Tanah Air pada tahun 2022 yang lalu. Ekspor mobil merek Toyota hampir 297 ribu unit pada Januari-Desember 2022. Angka itu melesat 58 persen dibanding tahun 2021 sebelumnya. Toyota juga berkontribusi sebesar 63 persen terhadap total ekspor mobil CBU secara nasional.

Ekspor mobil Toyota Indonesia ditujukan untuk lebih dari 80 negara. Mobil tipe sport utility vehicle (SUV) seperti Fortuner, Rush, dan Raize mendominasi ekspor mobil Toyota pada 2022 yakni sebanyak 149.200 unit. Kemudian disusul oleh tipe sebaguna (multi purpose vehicle, MPV) seperti Kijang Innova, Sienta, Avanza, dan Veloz yang membukukan ekspor sebesar 101 ribu unit. Sedangkan, tipe sedan, hatchback, dan low cost green car (LCGC) seperti Vios, Yaris, dan Agya mencetak kinerja ekspor 46.800 unit.

Bob Azam (Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, TMMIN) menyampaikan, tahun 2023 ini menargetkan kenaikan ekspor sebesar lima persen dibanding tahun 2022 yang lalu. Artinya, ada kemungkinan ekspor mobil Toyota dari Indonesia bisa mencapai 311.850 unit pada tahun 2023 ini.

Target ekspor tersebut dinilai cukup realistis mengingat kondisi ekonomi global yang cenderung melambat akan menjadi tantangan bagi Toyota. Ekspor mobil Toyota dari Indonesia sebagian besar ditujukan ke negara-negara di kawasan Asia dan Timur Tengah. “Kami juga berencana untuk memperluas negara-negara tujuan ekspor di kawasan Afrika pada tahun 2023,” kata dia.

Ia menambahkan, harga mobil di pasar ekspor ditentukan oleh faktor-faktor yang ada di negara tujuan, seperti kebijakan perpajakan dan lain sebagainya. Alhasil, harga mobil ekspor tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan harga mobil di Indonesia. Begitu pula dengan fitur mobil ekspor Toyota yang pastinya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup dari konsumen-konsumen di negara tujuan ekspor tersebut.

APM lainnya, yakni PT Honda Prospect Motor (HPM) mencetak ekspor mobil sebanyak 9.030 unit hingga akhir 2022. Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor Yusak Billy mengatakan, Honda Indonesia pertama kali melakukan ekspor pada 2019 lalu melalui Honda Brio sebagai model pertama yang dijual ke luar negeri. Sampai saat ini, Brio menjadi model terbanyak yang diekspor Honda dari Indonesia.

Di samping itu, Honda BR-V juga mulai diekspor oleh HPM mulai tahun lalu, sedangkan untuk tahun ini Honda WR-V bakal mulai diekspor ke beberapa negara di Asia. “Filipina adalah negara tujuan ekspor terbanyak Honda Indonesia,” kata Billy.

Pada dasarnya, jumlah dan tujuan negara ekspor selalu disesuaikan dengan permintaan yang datang kepada Honda. Di tengah keterbatasan komponen yang masih terjadi pada tahun ini, Honda tentu akan melakukan manajemen produksi agar dapat memenuhi permintaan konsumen, baik di pasar domestik maupun ekspor.

Honda pun melihat bahwa pertumbuhan pasar ekspor menjadi indikator kualitas produksi otomotif dan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. “Dengan begitu, kami terus berusaha mendukung pertumbuhan pasar ekspor,” kata dia. (*)