JAKARTA— PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bekerjasama dengan Universitas Diponegoro (UNDIP) mengembangkan sumberdaya manusia (SDM) nasional dengan meluncurkan program Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri. Penandatanganan kerjasama ini diharapkan dapat menguatkan kontribusi perguruan tinggi sebagai pusat penelitian dan pengembangan teknologi Tanah Air.
“Sinergi Elemen Pendidikan dan Pelaku Industri melalui Program Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri ini harapannya dapat mendukung Transformasi Perguruan Tinggi untuk mencetak lebih banyak lulusan ahli yang cepat beradaptasi dan inovatif dalam menghadapi persaingan di era Industri 4.0, ‘green economy’, hingga mobil listrik yang menjadi tantangan di masa depan,” ujar Warih Andang Tjahjono Presiden Direktur TMMIN 9 September 2021 seperti dikutip Carvaganza.
Kerjasama ini fokus pada aspek people development yakni meningkatkan kapabilitas dan kualitas mahasiswa melalui eskalasi kurikulum serta memberikan pengalaman kerja untuk memperkaya wawasan praktikum yang menjadi syarat mutlak kebutuhan industri. Pada program ini juga akan digalakkan transfer ilmu pengetahuan melalui pelatihan industri dan pemaparan wawasan otomotif dengan Toyota Manufacturing Concept yakni safety, environment, technology sertamanajemen industri.
Diharapkan para mahasiswa yang ikut dalam program tersebut memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang industri khususnya otomotif nasional. Menurut TMMIN, pada tahun 2030 mendatang Indonesia diperkirakan permintaan SDM yang kompeten akan meningkat khususnya di sektor industri. Potensi ekonomi yang begitu besar tidak dapat diimbangi dengan kurangnya porsi tenaga kerja yang sesuai spesifikasi yaitu SDM terampil dan berpengetahuan serta tanggap dengan teknologi dan digitalisasi.
“Tak hanya mensyaratkan nilai prestasi akademik di atas rata-rata namun industri juga membutuhkan terobosan dan inovasi dari Akademia yang memiliki pemahaman mendalam mengenai industri agar dapat menjawab tantangan efisiensi industri di era kompetisi yang semakin sengit. Kami mengharapkan kerja sama industri dan akademia dalam ‘people development’ menghadirkan SDM industri yang mumpuni yang mampu mendukung industri Indonesia menjadi lebih efisien dan kompetitif,” kata Bob Azam Direktur Corporate Affairs TMMIN.
TMMIN juga berharap dengan adanya program ini dapat menjadikan program ini laboratorium terpusat untuk memfasilitasi seluruh siswa dengan beragam latar belakang multi disiplin jurusan teknik di bawah naungan Fakultas Teknik UNDIP. Sehingga mahasiswa dapat mengasah pengembangan dan kemampuannya agar terbiasa dengan kondisi industri yang sesungguhnya.
Program ini juga selaras dengan arahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk mempersiapkan SDM berdaya saing nasional, terobosan skema pembelajaran di UNDIP sebagai salah satu PendidikanTinggi dikembangan dengan metode ‘Kampus Merdeka’. Metode ini menerapkan kebijakan Merdeka Belajar yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan pengalaman lapangan untuk berkarir di masa yang akan datang. (*)