Berita Berita APM

Tumbuh 56 Persen, Bisnis Otomotif Astra Raih Laba Rp 2,2 Triliun 

JAKARTA— Raksasa otomotif Indonesia PT Astra International Tbk melaporkan kinerja usaha kuartal pertama tahun 2022 ini. Pemulihan pasar otomotif sejak tahun lalu mendorong perbaikan kinerja kelompok usaha yang yang mengelola merek otomotif Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, Peugeot, dan Honda (sepeda motor).

Di kuartal pertama 2022, laba bersih divisi otomotifnya naik 56 persen menjadi Rp 2,2 triliun. Kenaikan laba ini disebabkan beberapa variabel, antara lain penjualan mobil nasional tumbuh 41 persen menjadi 264 ribu unit, yang beberapa produk masih mendapat insentif sementara pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Sementara penjualan mobil Astra sendiri meningkat 44 persen menjadi 142.000 unit dengan pangsa pasar juga naik dari 53 persen menjadi 54 persen. Selama kuartal I telah diluncurkan 17 model baru dan 5 model revamped.

Untuk penjualan sepeda motor Honda, terjadi penurunan sebesar 6 persen menjadi 952 ribu unit, akibat masalah pasokan semikonduktor. Alhasil, pangsa pasarnya juga menurun, meski telah diluncurkan 1 model baru dan enam model revamped. Untuk bisnis komponen otomotif grup dengan kepemilikan 80 persen, PT Astra Otoparts Tbk mencatat peningkatan laba bersih sebesar 37 persen menjadi Rp 225 miliar akibat kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan, pasar suku cadang pengganti dan ekspor.

“Grup membukukan kinerja baik pada kuartal I tahun ini, didukung pemulihan ekonomi domestik dan harga komoditas lebih tinggi. Meski situasi pandemi membaik, diperkirakan terus menghadapi ketidakpastian dari Covid-19 dan tantangan eksternal lainnya. Namun demikian, didukung oleh posisi keuangannya yang kuat, Grup berada pada posisi tepat untuk mencari peluang bisnis baru guna mendorong pertumbuhan jangka panjang berkelanjutan,” kata Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International, dalam rilisnya, seperti dikutip MERDEKA, Jumat 6 Mei 2022

Secara keseluruhan Astra Grup mencatat pendapatan bersih Rp 71,9 triliun, meningkat 39 persen dibanding kuartal pertama tahun 2021 yang lalu. Laba bersihnya juga meningkat 84 persen menjadi Rp 6,9 triliun, yang mencerminkan kinerja yang lebih baik dari semua lini bisnisnya khususnya divisi alat berat dan pertambangan, otomotif, jasa keuangan, serta agribisnis. Nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2022 sebesar Rp 4.427, meningkat 4 persen dibandingkan posisi pada 31 Desember 2021. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp 36,2 triliun pada 31 Maret 2022.

Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup sedikit meningkat dari Rp 39,2 triliun pada akhir 2021 menjadi Rp 39,3 triliun pada 31 Maret 2022. (*)