JAKARTA— PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terus berupaya mendorong eksistensi industri otomotif nasional dalam menopang pemulihan ekonomi di dalam negeri usai terdampak pandemi Covid-19. Upaya itu mereka lakukan lewat berjalannya produksi dan kegiatan pendukung sesuai izin yang diperoleh dari pemerintah Indonesia, seraya menjalankan protokol kesehatan ketat.
“Mengingat TMMIN menjadi salah satu pelaku industri otomotif yang masuk kategori esensial, kritikal, dan berorientasi ekspor,” kata Direktur Coorporate Affairs TMMIN Bob Azam dalam keterangannya, Jumat 30 Juli 2021 seperti dikutip Kompas.
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian RI Eko SA Cahyanto melakukan peninjauan langsung pelaksanaan izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI) di pabrik Karawang 3 TMMIN, Jawa Barat. Ia didampingi Wakil Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto, Bob Azam, dan Direktur Manufacturing TMMIN I Nyoman Winaya.
Secara umum tak banyak hal yang menjadi catatan dalam proses manufaktur di Toyota Indonesia. Adapun untuk hasil ekspor mobil utuh (completely built-up, CBU) selama enam bulan pertama tahun ini tercatat tengah bergerak positif 39,6 persen secara tahunan atau menjadi 146.985 unit. Capaian ekspor paruh pertama tahun ini bahkan sudah lebih baik dengan kinerja sebelum pandemi atau semester pertama 2019.
Dibandin enam bulan pertama 2019, ekspor tumbuh 6,7 persen. Pada periode yang sama, pengiriman mobil secara terurai (completely knock down, CKD) naik 135,2 persen secara tahunan atau menjadi 52.816 unit. Namun, pengiriman mobil CKD bila dibandingkan dengan tahun sebelum pandemi Covid-19 masih mengalami kontraksi 79,9 persen, yang mana CKD pada semester pertama 2019 mencapai 262.804 unit.
Adapun ekspor CBU dari Toyota sendiri pada kuartal pertama 2021 berkontribusi hingga 62 persen terhadap total ekspor otomotif nasional Indonesia. Hal tersebut diperoleh dari sejumlah model, yaitu sport utility vehicle (SUV), serbaguna (multipurpose vehicle, MPV), serta sedan. Secara rinci, kinerja ekspor mobil utuh bermerek Toyota pada kuartal pertama adalah Rush 11.600 unit, Vios 8.800 unit, dan Fortuner 7.300 unit. Kemudian, Kijang Innova, Avanza, Agya, Yaris, Sienta, dan Town Ace/Lite Ace dengan sumbangan 21.500 unit. Selain itu, Toyota Indonesia juga mengirimkan kendaraan CKD hingga 16.750 unit dalam kurun waktu yang sama. (*)