Berita Economy & Industry

50 Tahun GAIKINDO Ikut Mendorong Perputaran Roda Ekonomi RI

JAKARTA—  Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) merayakan ulang tahun ke-50 Rabu 21 Agustus 2019 di Jakarta. Selama 50 tahun, asosiasi industry mobil ini sudah kenyang merasakan naik-turunnya roda ekonomi Indonesia.

“GAIKINDO sudah sejak 1969. PADA awalnya ada delapan perusahaan agen tunggal dan Sembilan perusahaan perakitan. Namun sekarang sudah jadi asosiasi dengan lebih dari 40 anggota. Naik-turun ekonomi dialami GAIKINDO. Misalnya pada1998 saat krisis ekonomi global, GAIKINDO dan anggota terkena dampak, penjualan turun menjadi 50 ribu unit per tahun dari sebelumnya 400 ribu,” kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi seprti dikutip Detik.

Sekarang GAIKINDO kapasitas produksinya mencapai 2,2 juta unit dengan pasar domestik mencapai 1,2 juta unit per tahun. Ekspor mobil dari Indonesia 260 ribu unit ke lebih dari 80 negara. Salah satu prestasi yang dibanggakan GAIKINDO adalah pameran mobil caliber global GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS). Ini merupakan pameran otomotif Indonesia terbesar dan seri pameran dunia yang dinanti masyarakat luas. 

GIIAS tiap tahun berlangsung di empat kota besar— Jakarta, Surabaya (Jawa Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Medan (Sumatra Utara). GAIKINDO ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, dukungan dari industri komponen, industri pembiayaan. “GAIKINDO bertujuan menjadi organisasi kelas dunia yang sanggup berkompetisi di pasar internasional,” katanya.

Sejarah GAIKINDO

Pada awalnya GAIKINDO awalnya bernama GAKINDO yang merupakan singkatan dari Gabungan Agen Tunggal Kendaraan Bermotor Indonesia, pada 1969. Kemudian pada 1975 berubah nama menjadi Gabungan Agen Tunggal dan Asembling Kendaraan Bermotor Indonesia (GAAKINDO).

Pada 1985, GAAKINDO berubah nama menjadi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia yang seperti kita kenal sekarang. Pada awalnya GAIKINDO terdiri dari 37 anggota dari kalangan perusahaan yang bergerak di usaha agen tunggal penjualan mobil, perakitan mobil, dan industri suku cadang.

“GAIKINDO memproyeksikan pada 2025 ekspor akan mencapai sejuta unit mobil. Untuk mencapai ini industri otomotif harus mampu meningkatkan daya saingnya sehingga menjadi bagian mata rantai global,” kata Nangoi.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang hadir dalam peringatan 50 tahun GAIKINDO mengatakan, selama setengah abad GAIKINDO memberikan manfaat bagi bangsa. “Kemenhub banyak bekerja-sama dalam rangka memastikan safety itu dapat dilakukan, oleh karena itu lakukan yang terbaik untuk bangsa semoga di 50 tahun ke depan GAIKINDO makin di depan,” katanya.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam tayangan video yang diperlihatkan di panggung mengatakan GAIKINDO telah mewarnai ekonomi Indonesia dengan segala prestasi. Namun pada saat yang sama perlu dievaluasi mengenai hal-hal yang bisa diakselerasi dalam membangun industri otomotif di Indonesia.

Otomotif penting bagi transformasi ekonomi negara apalagi negara sebesar Indonesia. Dalam usia yang ke-50 tahun GAIKINDO akan memiliki wisdom dan pengalaman, dan lessons learnt bagi industri otomotif maju ke depan yaitu industri yang memiliki visi terhadap perubahan teknologi cepat, industri yang peduli pada lingkunan hidup, dan industri yang mengerti perubahan selera konsumen. 

“Pemerintah akan mendukung agar industri otomotif tak hanya hebat di dalam negeri, tapi juga region, global, sehingga Indonesia dikenal sebagai produsen otomotif yang ramah dan efisien dan menembus pasar global,” kata Menkeu. (Foto: BeritaSatu)