Berita Economy & Industry

Ada Lebaran dan Pemulihan Ekonomi, Penjualan Mobil Diyakini terus Tumbuh

JAKARTA— Penjualan mobil masih menunjukkan tren yang positif hingga akhir Maret 2022 lalu. Para pelaku usaha meyakini permintaan terhadap mobil baru akan terus stabil di waktu mendatang. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan whole sales (pabrik ke dealer) mobil nasional pada Maret 2022 mencapai 98.524 unit atau naik 21,3 persen dibanding penjualan di Februari lalu sebanyak 81.224 unit. Adapun penjualan whole sales mobil di sepanjang kuartal pertama 2022 sebesar 263.810 unit.

Penjualan retail (dealer ke konsumen) mobil nasional tumbuh 28,3 persen menjadi 89.811 unit pada Maret 2022 dibanding Februari (69.989 unit). Secara total, penjualan ritel mobil di kuartal pertama 2022 mencapai 238.367 unit.

Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto menilai peluang tumbuhnya penjualan mobil di kuartal kedua dan seterusnya masih terbuka, sekalipun pemberian insentif PPnBM otomotif berangsur-angsur dikurangi. Ini dengan catatan, kondisi ekonomi Indonesia masih terus stabil. “Kami harapkan agar pertumbuhan ekonomi terus meningkat dan pandemi segera berakhir agar penjualan otomotif dapat terus ditingkatkan,” kata dia, Senin 11 April 2022 seperti dikutip KONTAN.

GAIKINDO masih menargetkan total penjualan mobil nasional hingga akhir tahun nanti mencapai 900 ribu unit. Sementara itu PT Toyota Astra Motor (TAM) mengkonfirmasi bahwa realisasi penjualan wholesales mobilnya berada di level 33.344 unit pada Maret 2022, lebih tinggi dari capaian bulan Februari sebesar 24.865 unit. Alhasil, sepanjang kuartal I-2022 penjualan whole sales Toyota mencapai 81.095 unit atau naik dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya sebanyak 57.435 unit.

Marketing Director Toyota Astra Motor Anton Jimmy Suwandy mengatakan, kontribusi penjualan terbesar Toyota di kuartal satu lalu berasal dari Innova sebanyak 14.761 unit. Kemudian disusul Avanza sebanyak 12.330 unit, Rush sebanyak 12.153 unit, dan Veloz sebanyak 10.864 unit. Ia menyebut masih mendapat insentif PPnBM untuk mobil Low Cost Green Car (LCGC) atau di bawah Rp 200 juta pada kuartal II-2022. Dalam hal ini, konsumen hanya perlu membayar satu persen tarif PPnBM atas mobil yang dibelinya. Walau diskon PPnBM tersebut tak lagi mencapai 100 persen, Toyota yakin penjualan mobil tetap akan meningkat. “Kami akan terus mendukung program relaksasi PPnBM ini sebagai bagian dari pemulihan,” kata  dia.

Menurutnya, pemulihan di sektor otomotif telah berlangsung cukup pesat. Sebab, beberapa model Toyota yang tidak menjadi penerima insentif PPnBM masih mampu memperlihatkan penjualan yang positif. Ambil contoh Toyota Innova yang mengalami kenaikan penjualan dari 8.601 unit pada kuartal pertama 2021 menjadi 14.761 unit pada kuartal pertama 2022.

TAM juga memperkirakan, pasar otomotif akan terus tumbuh di bulan-bulan mendatang, didukung pula oleh momentum jelang Lebaran Idul Fitri. Lantas, Toyota masih akan terus mendukung konsumen dengan menghadirkan model-model baru maupun berbagai program promosi di sepanjang tahun ini.

PT Honda Prospect Motor (HPM) turut mengalami kenaikan penjualan mobil dari 8.478 unit pada Februari 2022 menjadi 9.554 unit pada Maret 2022 lalu. Honda Brio mencetak penjualan tertinggi yakni sebesar 5.106 unit, kemudian disusul oleh All-New Honda BR-V sebanyak 1.780 unit pada Maret silam. Adapun All-New Honda HR-V yang baru diluncurkan akhir Maret lalu langsung mencatatkan penjualan 814 unit.

Yusak Billy (Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor) mengatakan, angka pemesanan produk Honda pada minggu pertama bulan April masih menunjukkan tren yang positif. Hal ini berkat permintaan konsumen yang terus meningkat sejalan dengan pelonggaran aktivitas masyarakat dan momentum jelang musim libur lebaran mendatang. Ia yakin tren penjualan positif tersebut akan terus bertahan dan Honda fokus untuk secepatnya dapat memenuhi setiap permintaan konsumen. “Hingga saat ini permintaan tertinggi dari konsumen adalah Honda Brio, Honda BR-V, dan Honda HR-V,” kata Billy.

Saat ini HPM berupaya menjaga keseimbangan antara permintaan dan suplai, berhubung masih adanya kendala pasokan komponen untuk produksi mobil Honda. Di sisi lain, keberadaan momen seperti lebaran akan dimanfaatkan HPM dengan menghadirkan berbagai program penjualan yang bertujuan meringankan konsumen dalam melakukan pembelian mobil baru. (*)