Berita Economy & Industry

APM: Perlu Regulasi yang Jelas untuk Memproduksi Mobil

JAKARTA— PT Sokonindo Automobile ( DFSK) kembali meminta kejelasan mengenai regulasi kendaraan listrik di Indonesia. Sebab, regulasi tersebut yang nantinya akan menentukan iya tau tidak DFSK memproduksi mobil listrik di Indonesia.

Sebelumnya sempat beredar kabat bahwa DFSK berniat mendirikan pabrik Cikande, Serang (Banten). Franz Wang (Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile) mengatakan produk dan teknologinya ada di pabrik Cikande. Bagi DFSK, tidak sulit untuk memproduksi mobil listrik Glory E3. 

Akan ada perubahan yang perlu dilakukan, tapi itu tidaklah sulit jika bicara soal teknologi. Hal yang paling penting adalah mengapa kami melakukannya. Jika ada permintaan pasar dan kebijakannya jelas, kami pasti akan melakukannya,” kata Franz, kepada wartawan, saat peresmian dealer di DFSK Pondok Indah, Jakarta, Senin 11 Desember 2019, seprti dikutip Kompas.

DFSK sudah memiliki pabrik dengan teknologi 4.0 dengan total investasi yang mencapai 150 juta dolar Amerika Serikat (AS). Pabrik tersebut sudah mencakupi keempat proses produksi, mulai dari stamping, pengelasan, pengecatan, dan juga perakitan. Pada ajang pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS)2019 pada Juli lalu, DFSK untuk pertama kalinya memperkenalkan Glory E3.

Pbrik DFSK di Cikande mampu memproduksi mobil listrik sendiri. Tapi menurut Major Qin, Head of Marketing PT Sokonindo Automobile, masih terlalu dini untuk bisa memutuskan apakah Glory E3 akan diproduksi di Indonesia. Ke depannya, akan ada banyak faktor yang bisa mempengaruhinya, seperti kebijakan pemerintah terhadap insentif mobil listrik itu sendiri, bagaimana infrastrukturnya, dan respon dari masyarakat. 

“Pada akhirnya, itu semua baru bisa dirumuskan menjadi satu strategi produksi untuk kami apakah Glory E3 akan diproduksi secara lokal atau didatangkan dari China,” katanya. (Foto: Radar)