NEW DELHI— India merupakan salah satu negara yang memberlakukan lockdown untuk mencegah penularan virus korona. Alhasil, kebijakan ini berdampak keras terhadap pasar otomotif India.
Asosiasi Industri Otomotif India (Society of Indian Automobile Manufacture, SIAM) mencatat April 2020 menjadi titik terendah dalam sejarah pasar otomotif India. Hal ini ditegaskan dengan nol penjualan mobil selama bulan lalu, dan penurunan mencapai 100 persen dibanding bulan sebelumnya.
Industri otomotif di sana diketahui menderita sekitar 306 juta dolar Amerika Serikat (AS) per-hari atau setara Rp 4,4 triliun dari sejumlah merek kenamaan seperti Honda, Mahindra, Maruti Suzuki, Hyundai, MG Motors, dan Toyota Kirloskar.
Quartz India melaporkan bahwa penjualan kendaraan di negara itu memang sudah terjadi penurunan sejak Maret lalu. Maruti Suzuki menyebutkan sudah mengalami penurunan 47,9 persen dan Mahindra Mahindra turun 90 persen.
Lockdown di India sudah berlangsung dari 25 Maret 2020, dan pengumuman terakhir akan berlanjut hingga 17 Mei 2020. Tentu saja pencabutan lockdown tak serta merta membuat industri serta pasar langsung bergairah.
“Ini akan sulit. Merakit mobil adalah proses yang sangat kompleks dan melibatkan ribuan bagian. Jika bahkan satu bagian tidak tersedia maka mobil tidak dapat dibuat,” kata VP Director Marketing and Sales Honda Cars India, Rajesh Goel, seperti dikutip Medcom.id.