Berita

Bus di Atas 24 Ton Mulai Ramaikan Pasar Mobil Indonesia

buzJAKARTA— Untuk pertama kali dalam sejarah, pasar mobil Indonesia pada 2016 menyerap bus dengan kategori bobot di atas 24 ton. Data pada GAIKINDO menyebutkan, pada 2016 penjualan bus di atas 24 ton mencapai 106 unit. Pada tahun-tahun sebelum itu, pasar domestik bus banyak diramaikan oleh kategori 5-10 ton dan 10-24 ton.

Dalam kategorisasi yang diberlakukan oleh GAIKINDO, ada tiga kategori bus yang masuk mobil Indonesia. Selain kategori di atas 24 ton, juga ada kategori 5-10 ton serta kategori 10-24 ton. Penjualan bus dengan kategori 5-10 ton dan kategori 10-24 ton sudah lazim di pasar mobil Indonesia.

Seperti halnya penjualan beberapa jenis mobil lain di Indonesia, volume pasar bus untuk ketiga kategori juga fluktuatif. Dari 2009 hingga 2016, volume penjualan bus terbesar terjadi pada 2012 (4.472 unit). Dengan angka naik-turun, penjualan bus di pasar mobil Indonesia mencapai 3.777 unit dengan tren naik dibanding penjualan pada 2015 (3.743 unit).

Tren kenaikan penjualan bus serta terciptanya segmen baru bus berbobot di atas 24 ton di pasar mobil Indonesia sesuai dengan pengamatan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi yang menyebutkan bahwa dewasa ini bus telah menjadi gaya hidup bagi masyarakat Indonesia. Lebih-lebih dengan sikap sejumlah pemerintah daerah yang membangun beberapa infrastruktur bagi mobilitas publik menggunakan bus, terutama terminal baru yang nyaman, luas, dan terintegrasi dengan angkutan lain.

Menteri mengatakan hal tersebut dalam pertemuan dengan kelompok Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) di Jakarta beberapa saat lalu.Pertemuan tersebut membahas fungsi strategis terminal baru Pulo Gebang (Cakung, Jakarta Timur) yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Menteri, bus sebagai angkutan umum memiliki nilai lebih. Bus dapat mengantarkan penumpang ke titik lebih jauh, terutama dalam perannya dalam mendukung integrase dengan moda angkutan lain, misalnya kereta api (stasiun), kapal (pelabuhan), dan pesawat terbang (bandar udara).

Di Indonesia, ada beberapa merek yang mengisi pasar bus dan minibus untuk angkutan publik. Itu antara lain Hino, Mitsubishi FUSO, Mercedes-Benz, Isuzu, Nissan Diesel, Suzuki, Daihatsu, Kia, Hyundai, Volvo, Scania, Toyota, Tata. Bus-bus tersebut dibangun oleh sejumlah karoseri antara lain Adi Putro, Laksana, New Armada, serta pemegang merek sendiri. (*)