Berita Economy & Industry

Catatan Industri Otomotif Indonesia 2019: GM-Datsun Menyerah, Mobil India dan China Masuk

JAKARTA— Otomotif nasional diwarnai beberapa peristiwa mengagetkan. Dua di antaranya adalah keputusan General Motors (GM) yang menghentikan penjualan produk Chevrolet pada Maret 2020 dan Datsun stop produksi di Pabrik Purwakarta mulai awal 2020.

Berita GM hengkang sempat heboh karena selama ini pabrikan asal Amerika Serikat (AS) itu berusaha keras merebut pasar konsumen Indonesia. Dari sisi penjualan, GM yang memasarkan Chevrolet memang tak secerah pabrikan lain. Bahkan kalah dari para pendatang baru.

Data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) dari Januari sampai September 2019, Chevrolet baru membukukan 595 unit dari merek Chevrolet Spark 1.4L dan Chevrolet Trax 1.4. Kemudian untuk Chevrolet Trailblazer baru meraup 257 unit. Ditotal, penjualan wholesales Chevrolet baru 852 unit. Itu pun baru angka wholesales belum angka penjualan sesugguhnya atau retail.

Melihat itu, rasanya sulit bagi Chevrolet untuk membukukan penjualan lebih baik dari tahun 2018. Terlebih waktu tinggal menyisakan tiga bulan. Adapun total wholesales Chevrolet pada tahun 2018 lalu sebanyak 2.509 unit. Dengan total retail sales 2.444 unit.

Dengan demikian, keputusan GM hengkang meninggalkan Indonesia rasanya cukup masuk akal. Seperti juga yang disampaikan Presiden GM Asia Tenggara Hector Villarreal. Menurut dia, setelah melalui berbagai pertimbangan, Chevrolet menarik kesimpulan bahwa Indonesia bukan pasar yang baik.

Meski demikian, GM mengklaim tak akan meninggalkan Indonesia. Mereka mengklaim tetap akan memberikan layanan purnajual, termasuk jaminan garansi produk, kepada konsumen Chevrolet di Indonesia.

Datsun Stop Produksi

Setelah keputusan mengejutkan GM , Datsun diterpa rumor tak sedap. Merek yang satu grup dengan Nissan ini kabarnya akan menghentikan produksinya di Pabrik Purwakarta mulai awal 2020. Kabar itu datang Kementerian Perindustrian RI pada menjelang akhir November 2019. Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia yang juga membawahi merek Datsun, Isao Sekiguchi, menyatakan bahwa Nissan-Datsun akan terus berkomitmen kepada pasar dan pelanggan di Indonesia. 

“Rencana optimalisasi kami meliputi penyelarasan operasi bisnis, termasuk optimalisasi produksi,” kata Sekiguchi seperti dikutip Tempo. “Sebagai bagian dari rencana ini, kami melakukan sejumlah langkah yang memastikan pertumbuhan kami di masa depan.”

Jika melihat data penjualan yang dirilis GAIKINDO penjualan wholesales Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca tak buruk-buruk amat. Artinya, masih ada peminatnya di Indonesia. Datsun Go Panca mencatat penjualan sebanyak 2.641 unit sepanjang Januari-Oktober 2019. Sedangkan Datsun Go+ Panca sebanyak 1.429 unit. Kabar yang berkembang, Pabrik Datsun di Purwakarta (jawa Barat) akan digunakan untuk merakit mesin Misubishi Xpander dan Nissan Livina.

Renault Triber

Jauh sebelum berita soal Datsun stop produksi, Renault resmi diambil alih PT Maxindo Renault Indonesia. Produk pertama yang diluncurkan adalah Renault Triber, kendaraan tujuh penumpang yang mengisi segmen low multipurpose vehicle (MPV). Model ini meluncur di pameran otomotif  GAIKINDO Indonesia Internatinal Auto Show(GIIAS) 2019 dan mulai dikirim ke konsumen pada Desember 2019. Renault mengklaim, total hingga November 2019 sudah ada sebanyak 1.400 pemesanan untuk model yang didatangkan langsung dari India.

Renault Triber dibanderol mulai Rp 133 juta sampai Rp 169,9 juta. Harga ini beririsan dengan Daihatsu Sigra yang dijual mulai Rp 114 juta hingga Rp 156,75 juta.

Mahindra

India rupanya menjadi pemasok mobil yang cukup aktif untuk Indonesia. Renault Triber dan beberapa produk Suzuki didatangkan dari India. Kini, pabrikan India, Mahindra, datang menawarkan produknya ke Indonesia. Dua varian dipasarkan sekaligus yakni Mahindra Scorpio Double Cab dan Single Cab. Model ini akan mengisi kendaraan niaga ringan, bersaing dengan pemain lama seperti Toyota Hilux, Isuzu D-Max, dan Mitsubishi Triton. Mahindra juga akan bersaing dengan sesama pabrikan asal India, Tata Motors. 

Selain mobil komersial, Mahindra juga disebut-sebut akan memasarkan mobil penumpang di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.

Morris Garage

Morris Garage dikabarkan masuk Indonesia mulai 2020. Morris Garage atau MG adalah merek asal Inggris, yang telah dibeli oleh perusahaan milik pemerintah Cina SIAC Motor. MG saat ini memiliki fasilitas produksi di Thailand dan India. Ini seperti permainan teka-teki, bagi peta bisnis GM beserta aliansinya di Indonesia.

SAIC Motor selama ini dikenal memiliki kerja sama dengan General Motors, termasuk untuk produk Wuling di Indonesia. Salah satu produknya, Wuling Almaz, dijual dengan beberapa nama seperti Baojun 530 di Cina, Wuling Almaz (Indonesia), Chevrolet Captiva (Thailand, Fiji dan sejumlah negara di Amerika Latin), dan MG Hector (India).

Morris Garage juga dikabarkan akan melakukan produksi di Indonesia. Bisa jadi mereka akan menggunakan pabrik Wuling di Cikarang (Jawa Barat) yang juga memproduksi Wuling Almaz, Wuling Confero, dan Wuling Cortez. (*)