Berita Economy & Industry

Cina Disebut sebagai Pasar Terpenting bagi Mobil VW, BMW, Daimler

JAKARTA— Temuan konsultan global Ernst & Young menyebutkan tiga produsen utama mobil Jerman melaporkan bahwa lebih banyak penjualan di Cina pada kuartal kedua tahun 2020 ini. Penjualan mobil buatan Volkswagen, BMW, dan Daimler disebutkan meningkat lima persen year on year pada periode tersebut. Temuan Ernst & Young diluncurkan pada Rabu, 9 September 2020.

Seperti diberitakan oleh Kantor Berita Cina Xinhua yang dikuti Tempo, pasar Cina disebut telah berkembang menjadi “pilar terpenting” dari industri otomotif Jerman, serta industri otomotif global, pada kuartal kedua 2020. “Ketiga grup otomotif Jerman mampu tumbuh di Cina pada kuartal kedua, sementara penjualan di wilayah lain merosot secara drastis,” kata Constantin Gall, Kepala Otomotif dan Transportasi Ernst & Young.

Akibatnya, pangsa pasar mobil Jerman di Cina naik dari 33 persen menjadi 51 persen. Sebaliknya, penjualan total pabrikan mobil Jerman, yang berjumlah 17 grup perusahaan, turun 32 persen di kuartal kedua tahun 2020 ini. Pada saat yang sama, semua perusahaan manufaktur mobil mencatat penurunan 39 persen dalam penjualan global.

Menurut studi Ernst & Young, produsen mobil Prancis, yang hampir tidak aktif di Cina, membukukan penurunan penjualan 51 persen. “Belum pernah sebelumnya pasar Cina begitu penting bagi industri otomotif seperti selama beberapa bulan ini,” kata Peter Fuss, partner Ernst & Young.

Karena krisis Covid-19, sebanyak 17 grup perusahaan otomotif Jerman melaporkan total kerugian operasional 10,8 miliar euro (12,7 miliar dolar AS) pada kuartal kedua 2020. Padahal laba operasi sebesar 21,8 miliar euro berhasil dicapai pada periode yang sama 2019.

Di Jerman, pembatasan dan penghentian sementara produksi akibat pandemi membuat pabrik mobil hampir berhenti total selama sekitar lima minggu pada April dan Mei 2020. “Belum pernah terjadi kemerosotan dalam omzet, laba, dan penjualan,” kata Gall.

Menurut dia, pandemi Covid-19 telah membuat industri otomotif global hampir terhenti pada waktu-waktu tertentu. Konsekuensinya bencana yang sama dalam perputaran dan pengembangan keuntungan perusahaan. (*)