Berita Economy & Industry

Daihatsu, Hino, Suzuki Tulang Punggung Ekspor Mobil Niaga dari Indonesia

JAKARTA— PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengklaim total ekspor mobil niaga atau komersial (angkutan barang) tetap tumbuh pada 2019  ini meski sempat tertahan akibat adanya peralihan ke model baru. Kinerja ekspor CBU mobil niaga disokong oleh tiga merek, yakni Daihatsu, Suzuki, dan Hino. Daihatsu dan Suzuki mengandalkan model pickup untuk ekspor kendaraan komersial, sedangkan Hino mengandalkan truk ringan atau light duty truck (LDT).

Ketiga merek tersebut tercatat mengalami penurunan ekspor kendaraan komersial, terutama Suzuki yang tercata mengalami penurunan paling dalam. Daihatsu dan Hino mengalami penurunan ekspor 0,5 persen dan 4,88 persen, sedangkan Suzuki mengalami penurunan 38,89 persen.

Ekspor CBU kendaraan komersial Daihatsu relatif stagnan meski sedikit menurun. Berdasarkan negara tujuan dan modelnya, hanya ekspor Gran Max Blind Van (BV) ke Malaysia yang turun, sebesar 20 persen. Sementara itu, ekspor varian lain seperti Gran Max Pickup (PU) dan Gran Max Mini Bus (MB) ke Brunei dan Malaysia tercatat menurun.

Di sisi lain, ekspor mobil utuh (completely built up, CBU) komersial merek Hino mengalami penurunan lantaran total ekspor ke Filipina yang menjadi kontributor utama menurun 28,37 persen dibanding tahun sebelumnya. Tambahan kontribusi ekspor ke Vietnam rupanya tak dapat menutupi penurunan tersebut. 

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), ekspor mobil niaga Suzuki pada Januari—September turun 38,89 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Berdasarkan data itu, penurunan ekspor kendaraan komersial Suzuki disebabkan oleh berhentinya pengiriman ke kawasan Timur Tengah. Pada 2018 lalu, ekspor pabrikan asal Jepang ke kawasan tersebut mencapai 1.425 unit atau mencapai 26,45 persen dari total ekspor Suzuki sebanyak 5.387 unit.

Kendati demikian, ekspor ke kawasan Asia, Oceania, dan Amerika Selatan tetap dilakukan pada 2019. Suzuki juga mulai menambah model baru untuk diekspor seperti Carry dan New Carry. Namun, tambahan model baru ini tidak dapat menutupi hilangnya pasar ekspor ke Timur Tengah.

Rudiansyah, Head of PR & Digital PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyatakan bahwa penurunan ekspor mobil komersial ini disebabkan oleh adanya proses pergantian ke model baru, yakni New Carry Pick Up. Model ini dirilis pada April dan mulai diekspor pada Juli.

“New Carry Pickup baru diluncurkan April 2019 dan baru diekspor mulai bulan Juli. Jadi hal ini berpengaruh terhadap penurunan volume ekspor kendaraan komersial suzuki termasuk negara tujuan,” katanya seperti dikutip Bisnis, Jumat 1 November 2019.

Dia mengklaim bahwa berdasarkan data internal SIS, ekspor kendaraan komersial Suzuki sebenarnya tercatat mengalami pertumbuhan. Hal ini juga sejalan dengan jumlah produksi New Carry Pickup yang meningkat pada tahun ini.

“Saat ini angka penjualan ekspor kendaraan komersial terus meningkat seiring produksi New Carry Pickup yang meningkat pula, dan Timur Tengah juga sudah kita kirimkan mobil untuk diekspor,” katanya. (*)