Berita

Delegasi Indonesia Berkunjung ke Pabrik Mobil Listrik Tesla di Amerika

CALIFORNIA— Kebijakan Pemerintah RI mendorong proses percepatan industri mobil listrik di Tanah Air terus berlangsung. Selain peraturan yang penyusunnya sudah tahap final, pemerintah juga menempuh langkah lain, berupa kunjungan oleh delegasi Pemerintah RI ke pabrik mobil listrik Tesla di Amerika Serikat (AS).

Rombongan sebanyak tujuh orang anggota DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan, Agus Hermanto. Delegasi Indonesia bersama Konsul Jenderal RI San Francisco, Sekjen Dewan Energi Nasional, staf ahli Kementerian Keuangan, dosen Universitas Brawijaya dan Staf KJRI San Francisco dalam melakukan kunjungan kerja ke Tesla Gigafactory I dan Tesla Factory Fremont serta Lawrence Berkeley National Laboratory (LBNL) pada tanggal 12 – 15 Maret 2019 di Negaar Bagian California.

Kunjungan kerja ini bertujuan mendapatkan informasi serta pengalaman bagi Indonesia mengenai perkembangan teknologi, regulasi dan kebijakan pemanfaatan energi terbarukan di AS dan California, khususnya dalam pengembangan teknologi baterai kapasitas besar dan kendaraan bermotor listrik. “Indonesia pada saat ini sedang dalam proses menyusun regulasi nasional mengenai kendaraan listrik dan sedang membangun pabrik baterai kapasitas besar dengan memanfaatkan sumberdaya alam pendukung produksi baterai tersebut,” kata Agus, dalam keterangan resmi yang dikutip Okezone, Ahad 17 Maret 2019.

Saat ini Indonesia sedang berupaya meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan teknologi kendaraan listrik nasional, dengan mengerahkan ahli-ahli dan peneliti nasional untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satu sektor yang menjadi fokus rencana aksi komitmen Pemerintah Indonesia adalah sektor transportasi. Indonesia harus melakukan proses transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil menuju kendaraan ramah lingkungan.

Delegasi Indonesia memperoleh informasi mengenai kebijakan dan perkembangan teknologi kendaraan listrik di California, China, dan India. Selain itu, LBNL menyampaikan pula hasil penelitian mereka mengenai kebijakan efisiensi energi dan energi terbarukan, aspek biaya, perkembangan teknologi serta baterai kapasitas besar yang dapat diimplementasikan di Indonesia.

LBNL sejauh ini telah melakukan kerja sama dengan beberapa kementerian dan universitas di Indonesia sejak tahun 2014 sebagai implementasi MOU Departemen Energi Amerika Serikat dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia. Kedua belah pihak mendiskusikan potensi kerja sama antara LBNL dan kementerian atau lembaga terkait Indonesia. Delegasi DPR menyampaikan bahwa kerja sama ini patut dilanjutkan dan dijajaki untuk menggali potensi kolaborasi di bidang energi baru dan terbarukan lainnya.

Melalui kunjungan kerja ini, delegasi Indonesia memperoleh masukan yang sangat penting demi mendukung formulasi regulasi yang mendorong pengembangan bisnis dan investasi di sektor energi baru dan terbarukan. Pemerintah RI juga mendorong terbentuknya kemitraan konkrit antara Kementerian atau lembaga terkait di Indonesia dengan LBNL maupun TESLA demi mendukung pengembangan lebih lanjut teknologi, regulasi dan kebijakan pemanfaatan energi terbarukan. (*)