Berita Economy & Industry

Disokong Sektor Otomotif, APPI Targetkan Pertumbuhan Industri Multifinance

JAKARTA— Bisnis jasa pembiayaan multiguna (multifinance) di sektor otomotif diproyeksikan masih akan meningkat. Menurut Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), tingginya tren di masyarakat untuk mengganti mobil setiap empat sampai lima tahun sekali di Indonesia mendorong peningkatan industri multifinance. Pandemi juga membuat masyarakat untuk cenderung bepergian dengan kendaraan pribadi karena merasa lebih aman. 

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyatakan saat ini sekitar 65 persen portofolio industri pembiayaan didominasi pembiayaan multiguna yaitu otomotif. Pembiayaan multiguna pada sektor otomotif meliputi pembiayaan mobil baru dan bekas, serta sepeda motor baru dan bekas. 

Industri pembiayaan terdiri dari tiga jenis pembiayaan, yaitu pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja atau modal usaha, dan pembiayaan multiguna jelas Suwandi pada wawancara dengan CNBC pada Selasa, 5 Januari 2021. Suwandi berharap adanya pergeseran ke arah modal investasi, dan modal kerja dan usaha. Ia menjabarkan modal investasi lebih cenderung ke arah pendanaan atau pembiayaan sektor alat berat dan mesin-mesin industri. 

Pembiayaan modal kerja dan modal usaha yang saat ini terlihat meningkat. Hal ini disebabkan alat berat yang sudah selesai dibiayai bisa dijaminkan kembali, sehingga debitur bisa mendapatkan pembiayaan modal usaha atau modal kerja. 

Suwandi menyebutkan ketika debitur akan kembali menjaminkan alat berat, mereka membutuhkan modal kerja yang sangat-sangat singkat. Misalnya, untuk membeli spare part baru untuk alat beratnya, membeli bahan-bahan seperti solar dan lain-lainnya. Ini bisa membantu mereka dari sisi pembiayaan modal kerja atau modal usaha untuk tetap menambang. 

Terkait pembiayaan multiguna terutama untuk otomotif, Suwandi meyakini pembiayaan otomotif pasti akan ada dan terus-menerus akan ada. Ia menyampaikan saat ini sudah begitu banyak kendaraan yang terjual. Tren yang terjadi di indonesia orang pasti akan mengganti kendaraannya setiap empat sampai tahun, walaupun perannya ini mungkin nanti akan kepada mobil listrik.

Pandemi Covid 19 juga akan merubah pola masyarakat Indonesia yang mungkin sebelumnya cenderung menggunakan angkutan online. Dalam dua sampai tiga tahun ke depan, masyarakat Indonesia akan lebih berhati-hati dan cenderung naik kendaraan pribadi karena jauh lebih aman. Suwandi berharap adanya kemungkinan perubahan tren ini akan meningkatkan industri otomotif 

Ketika ditanya terkait harapan untuk regulator terkait pertumbuhan industri multifinance, Suwandi menyatakan sudah berdiskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan terkait perpanjangan restrukturisasi untuk industri pembiayaan atau multifinance. Pada akhir tahun 2020, OJK  memperbarui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 14 Tahun 2020.

Alur pengajuan pendanaan menjadi lebih singkat ungkap Suwandi. Berdasarkan peraturan OJK, ketika ingin menerbitkan pendanaan selain perbankan, seperti obligasi, pihaknya harus mengajukan proposal terlebih dahulu. Proposal tersebut kemudian dikaji OJK secara beraturan selama enam bulan, namun prosesnya sekarang lebih singkat menjadi dua bulan ungkap Suwandi.

OJK juga memberikan batasan-batasan yang perlu di-rating dan tak perlu di-rating dalam hal penerbitan medium term notes (MTN). Menurut Suwandi hal ini menandakan OJK telah mendengar masukan dari APPI. Suwandi mengapresiasi OJK karena telah membantu pihak APPI dengan mengakomodasi diskusi serta masukan-masukan dari APPI. Ia menyatakan pendanaan APPI sangat bergantung dari pihak perbankan, baik dari obligasi maupun MTN. (*)