Berita Economy & Industry

Ditopang Sektor Otomotif, Saham Astra International Masuk Rekomendasi

JAKARTA— PT Astra International Tbk (ASII) dinilai masih memiliki prospek yang cerah di tahun ini. Hal ini berkaca pada sektor otomotif nasional yang mengalami pertumbuhan penjualan signifikan sejak 2021. Penjualan kendaraan mobil (4W) naik 66,8 persen year-on-year (yoy) menjadi 887 ribu unit di tahun 2021 lalu. Sementara penjualan sepeda motor (2W) naik 38,2 persen yoy menjadi 5,1 juta unit.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Pebe Peresia menilai, meningkatnya penjualan kendaraan bermotor didorong oleh pulihnya ekonomi pasca pandemi dan perpanjangan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM). Pebe memperkirakan tren positif tersebut akan terus berlanjut tahun ini, dengan proyeksi angka penjualan 2022 sebesar 900 ribu unit untuk mobil dan 5,4 juta unit untuk sepeda motor.

Untuk ASII, Pebe memproyeksikan sektor roda empat masih akan menjadi penyumbang terbesar pendapatan segmen otomotif dengan pangsa pasar atau market share di atas 50persen. Untuk sektor sepeda motor, Pebe memperkirakan market share ASII akan stabil di atas 70 persen pada tahun ini, dengan proyeksi jumlah unit terjual sebesar 4,2 juta unit.

“Selain pulihnya industri otomotif, kami memperkirakan kenaikan harga komoditas juga akan berdampak positif bagi segmen HEMCE (Heavy Equipment, Mining, Construction, and Energy) dan agribisnis ASII di 2022,” kata Pebe, Senin 28 Maret 2022 seperti dikutip KONTAN.

Pebe memproyeksikan pendapatan dan laba bersih ASII berpotensi tumbuh masing-masing 6,1 persen dan 5,7 persen yoy di tahun 2022. ASII membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 233,48 triliun pada 2021,tumbuh 33 persen dari tahun 2020 senilai Rp 175,05 triliun. Seiring dengan itu, laba bersih ASII juga terdongkrak 25 persen menjadi Rp 20,19 triliun dari pada laba bersih tahun 2020 yang sebesar Rp 16,16 triliun. Samuel Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi beli saham ASII dengan target harga Rp 7.500. (*)