JAKARTA— Ekspor mobil Suzuki dalam bentuk utuh (completely built up, CBU) sepanjang Juni 2020 mencapai 1.156 unit. Angka ini meningkat drastis dibanding Mei 2020 (468 unit). Meski demikian, pengiriman mobil Suzuki buatan pabrik di Cikarang (Jawa Barat) ke luar negeri ini masih lebih rendah dibanding Bulan April 2020 (1.438 unit). Sementara itu, angka rata-rata ekspor Suzuki pada Januari-Maret 2020 (sebelum virus corona mewabah), mencapai 4.200 unit per bulan.
“Permintaan ekspor sempat sedikit melambat pada Bulan Mei. Tapi di bulan Juni permintaannya tinggi kembali, sangat signifikan,” kata Harold Donnel, Head of Brand Development and Marketing Research 4W PT Suzuki Indomobil Sales, yang dikutip Tempo, 21 Juli 2020.
Di pameran otomotif Bangkok International Motor Show yang dibuka pada 15 Juli 2020, Suzuki XL7 buatan Cikarang diluncurkan. Ini adalah model terbaru yang dieskpor dari pabrik Suzuki di Indonesia. Model lain yang diekspor adalah Suzuki Karimun Wagon R, dan All New Suzuki Ertiga, Suzuki Carry PU, dan Suzuki APV.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), total ekspor CBU pada Juni mencapai 8.731 unit. Angka ini meningkat dibanding ekspor Mei sebesar 6.540 unit. Sedangkan rata-rata ekspor CBU Januari-Maret 2020 mencapai 25.861 unit.
Untuk penjualan domestik, Suzuki mencatat kenaikan pangsa pasar dari 12,9 persen di bulan Mei menjadi 14,1 persen di Bulan Juni. Penjualan ritel Suzuki sepanjang Juni mencapai 4.206 unit. Sedangkan penjualan wholesales sebesar 2.755 unit.
Dari angka itu, kontribusi terbesar terhadap peningkatan pangsa pasar retail sales ini berasal dari New Suzuki Carry Pick Up sebesar 56,8 persen. Setelah itu disusul Suzuki XL7 sebesar 13,5 persen dan All New Suzuki Ertiga yang juga mendongkrak peningkatan pangsa pasar dengan kontribusi 12,1 persen. Selain itu, model-model lain seperti Suzuki SX4 S-Cross, New Baleno, Jimny dan New Ignis memberikan kontribusi 10,1 persen dari total penjualan Suzuki di Bulan Juni 2020. (*)