JAKARTA— Industri otomotif Tanah Air sedang mengalami situasi sulit akibat terkena dampak dari merebaknya wabah penyakit. Pandemi ini sebarannya begitu cepat, luas, memakan korban dalam skala massif, dan menciptakan efek psikologis yang mencekam, dan efek ekonomi yang fatal. Sejumlah pihak meyakini, untuk membangkitkan gairah otomotif nasional, diperlukan bermacam gebrakan salah satunya lewat diskon dan promo.
Pameran otomotif berskala internasional GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) disebut-sebut sebagai salah satu momentum bagi para agen pemegang merek (APM) untuk meraih konsumen di tengah kevakuman ekonomi seperti sekarang. Menurut Sekertaris Umum (Sekum) Gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara, pameran mobil GIIAS 2020 bisa dikatakan sebagai harapan bagi industri otomotif Indonesi untuk terhindar dari keterpurukan yang lebih dalam lagi.
“Pameran ini adalah kesempatan untuk para pelaku otomotif agar bisa menampilkan produk mereka, apapun produknya. Ini penting dilakukan, karena di tengah masa-masa sulit, orang butuh juga harapan. Dan lewat pameran ini, harapan bisa muncul,” kata Kukuh dalam acara “Ngobrol Virtual” (Ngovi), Senin 11 Mei 2020 seperti dikutip Gridoto.
Kukuh mengatakan pameran ini penting bagi industri otomotif Indonesia, karena GIIAS adalah salah satu ajang pameran berskala internasional. “Kalau ditanya seberapa penting, tentu penting. Karena ini pameran berskala dunia, sudah masuk kalender OICA (Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Internasional). Ini bukan sekadar pameran,” katanya.
GAIKINDO sempat menegaskan akan menggelar pameran GIIAS 2020 dengan mengubah jadwalnya. Rencana jauh-jauh hari sebelumnya GIIAS 2020 diagendakan berlangsung pada 7 hingga 17 Agustus 2020. Kini GAIKINDO mengundurnya ke 22 Oktober hingga 1 November 2020.
Meski jadwal pamerna mundur, GAIKINDO berharap pameran tersebut mampu memainkan perannya sebagai upaya untuk mendorong penjualan mobil yang terpuruk akibat merebaknya wabah penyakit yang menerjang seluruh wilayah di dunia. “Pameran ini juga jadi salah satu cara. Jadi tak semata-mata kita menampilkan teknologi terbaru saja, tapi para pemain juga memerlukan ajang yang memiliki dampak yang luas,” kata Kukuh Kumara seperti dikutip Kumparan.
Menurut Kukuh, status pameran GIIAS yang berskala internasional membuat pengunjung yang datang tak hanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan seluruh Indonesia. Jadi GIIAS ini membuka kesempatan bagi para agen pemegang merek (APM) untuk mempromosikan produk-produk kendaraannya. “Kami pelajari, ternyata pameran seperti ini memang sangat berkaitan dengan stimulus pasar, jadi ini juga penting dan perlu dilakukan di situasi sulit seperti sekarang,” kata Kukuh.
Secara momentum, mundurnya pameran GIIAS 2020 ke Bulan Oktober, menurut Kukuh juga sudah ideal. Ada harapan wabah penyakit ini mereda pada Juni atau Juli dan disusul pemulihan perekonomian yang berangsur hingga akhir tahun. Dengan begitu, masyarakat yang selama masa pandemi memilih menahan diri untuk membeli kebutuhan tersier seperti mobil, akan melakukan pembelian di akhir tahun nanti. Belum lagi, adanya pergeseran libur lebaran ke akhir tahun, juga bisa memicu pembelian kendaraan untuk digunakan mudik atau keluar kota.
Selain pameran GIIAS Jakarta yang dimundurkan dari jadwal semula, GIIAS Surabaya juga dimundurkan jadwalnya dari 20 hingga 29 Maret 2020, menjadi tangal 2 hingga 6 September 2020. Soal tempat, GIIAS Jakarta akan tetap berlangsung di Gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang (Banten). Sedangkan GIIAS Surabaya akan berlangsung di Grand City Convex, Surabaya (Jawa Timur). (*)