Berita Economy & Industry

GAIKINDO: Lokalisasi Produksi Komponen Mobil Jadi Kunci Ekspor

JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menjelaskan bahwa lokalisasi industri komponen otomotif menjadi kunci untuk meningkatkan ekspor mobil dari Indonesia. Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara mengatakan bahwa saat ini yang dibutuhkan industri otomotif untuk meningkatkan ekspor adalah dengan memperkuat rantai pasok komponen.

“Sebetulnya pemerintah banyak memberikan kemudahan, yang kita butuhkan ini sekarang perkuat supply chain-nya, pembuatan komponen [lokal] itu harus dikembangkan. Sebab, kalau kemudian tidak sanggup membuat, nanti seperti kasus krisis semikonduktor,” ungkap Kukuh kepada Bisnis, Senin 20 Februari 2023, seperti dikutip BISNIS.

Krisis komponen semikonduktor sempat membuat kewalahan industri otomotif Indonesia pada tahun lalu. Oleh karenanya, kata Kukuh, saat ini adalah kesempatan untuk memperkuat rantai pasok mulai dari pembuatan lokal semikonduktor hingga komponen interior mobil. 

“Mumpung Pandemi Covid-19 terkendali, ayo kita kembangkan, kita genjot misalnya semikonduktor, kita jangan terlalu terlena melihat dengan kinerja ekspor yang besar saja. Komponen yang kecil juga harus diperhatikan mulai dari semikonduktor, ban, kacanya, interiornya. Itu harus dikembangkan semua,” katanya. 

DKukuh menambahkan, saat ini banyaknya perjanjian dagang dengan negara lain merupakan fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk memacu ekspor industri otomotif RI. “Untuk meningkatkan kinerja ekspor sudah difasilitasi dengan banyaknya perjanjian, seperti IK-CEPA, China, dan negara Asean lain, kita bisa memanfaatkan itu. Nah, [ke depan] ayo kita genjot lagi ke Australia misalnya,” katanya. 

Mengawali 2023, industri otomotif Indonesia mencatat tren positif. Kinerja ekspor mobil utuh (completely built up, CBU) pada Januari 2023 sebanyak 38.457 unit. Ini pertanda tumbuh signifikan secara tahunan sebesar 54 persen year-on-year(yoy). Sementara itu, ekspor mobil sepanjang 2022 tercatat sebanyak 437.602 unit, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 60,7 persen. (*)