Berita Economy & Industry

Impor Alat Berat-Truk Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Meningkat

JAKARTA— Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)— PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)— melaporkan data bongkar muat kendaraan di Terminal IPCC Tanjung Priok (Jakarta Utara) selama periode Januari-Juni 2021. Laporan bongkar muat ini berisi data dari segmen truk-bus dan alat berat pada periode Juni 2021 dan periode semester pertama 2021 naik secara akumulatif.

Investor Relations Indonesia Kendaraan Terminal Reza Priyambada mengatakan kenaikan bongkar muat segmen alat berat dan truk-bus didorong kondisi industri pertambangan dan perkebunan yang mulai pulih. Harga komoditas di kedua industri tersebut meningkatkan kebutuhan moda transportasi maupun alat berat. “Ditambah juga adanya kebutuhan alat berat di sejumlah proyek konstruksi seiring masih berlanjutnya proyek infrastruktur dan properti turut meningkatkan permintaan di kedua segmen tersebut,” kata Reza, seperti dikutip Bisnis, Selasa, 13 Juli 2021.

Jumlah bongkar muat truk-bus impor pada bulan Juni 2021 mencapai 107 unit atau naik 28,92 persen dari bulan yang sama tahun 2020. Merek Volvo mencatat kenaikan tertinggi pada Juni 2021 dengan capaiaan 19 unit. Pada bulan yang sama tahun lalu, tidak ada impor untuk merek Volvo. Merek Mercedes naik dari enam unit pada bulan Juni 2020 menjadi 18 unit. Merek Hino naik dari lima unit menjadi 12 unit pada Juni 2021 dan diikuti merek lain yang juga mengalami kenaikan.

Jumlah bongkar muat untuk ekspor truk-bus mencapai 447 unit atau naik 577,27 persen dari Juni 2020. Merek Hino berada di posisi pertama dengan jumlah 420 unit pada bulan Juni 2021. Hino hanya mencatatkan 63 unit ekspor pada periode yang sama tahun lalu. Merek Komatsu mencapai 17 unit dari tidak ada ekspor pada bulan Juni 2020. Caterpillar juga naik menjadi delapan unit dari dua unit pada bulan Juni tahun lalu. 

Secara akumulasi, jumlah bongkar muat truk-bus impor sepanjang semester pertama tahun 2021 mencapai 768 unit atau naik 46,01 persen dari periode yang sama di tahun lalu. Merek Volvo mencatatkan 280 unit ekspor sepanjang semester pertama 2021 atau naik empat kali lipat dari semester pertama 2020 sebanyak 35 unit. Mercedes juga naik menjadi 157 unit dari 112 unit. Hino naik dari 5 unit menjadi 39 unit. Caterpillar naik menjadi 21 unit dari lima unit dari semester pertama 2020. Hanya truk merek UD yang mencatatkan jumlah yang sama, yaitu 25 unit untuk impor di semester pertama tahun 2021 dan 2020. 

Jumlah akumulasi bongkar muat truk-bus ekspor di semester pertama tahun 2021 mencapai  2.120 unit atau turun sekitar 1,85 persen dari 2.160 dari semester pertama tahun 2020. Walau turun secara total, merek Hino mencatat kenaikan ekspor menjadi 1.452 unit dari 413 unit. Komatsu naik dari 4 unit menjadi 58 unit. Caterpillar naik menjadi 37 unit dari 16 unit. 

Segmen truk-bus ekspor mencatatkan penurunan. Isuzu turun dari 1.705 di semester pertama tahun 2020 menjadi 552 unit di periode yang sama di tahun 2020. Merek Volvo juga turun menjadi 8 unit dari 15 unit. 

Dari segmen alat berat, bongkar muat impor pada bulan Juni 2021 mencapai 468 unit atau naik 392,63 persen dari bulan yang sama di tahun 2020. Merek Komatsu mencatatkan kenaikan alat berat impor tertinggi dengan jumlah 163 unit dari 20 unit pada bulan Juni tahun 2020. Merek Caterpillar naik menjadi 91 unit dari 15 unit. Kobelco naik dari delapan unit menjadi 86 unit. Zoomlion naik menjadi 34 unit dari tak ada impor pada bulan Juni tahun lalu. Doosan naik menjadi 33 unit dari 6 unit di Juni 2020. 

Jumlah akumulasi bongkar muat alat berat impor sepanjang semester pertama tahun 2021 mencapai 1.934 unit atau naik 10,39 persen dari periode yang sama di tahun lalu. Merek Komatsu unggul dengan jumlah impor alat berat sebanyak 599 unit dari periode yang sama di tahun lalu sebanyak 131 unit. Diikuti Kobelco naik menjadi 530 unit dari 227 unit. Doosan naik dari 70 unit menjadi 80 unit. Volvo naik menjadi 37 unit dari 9 unit di semester pertama tahun lalu. 

Jumlah alat berat ekspor yang ditangani di Terminak IPCC mencapai 181 unit pada bulan Juni 2021 atau naik 98,90 persen dari bulan yang sama di tahun lalu. Merek Hitachi mencatatkan kenaikan ekspor alat berat tertinggi di bulan Juni 2021 sebanyak 69 unit dari sebanyak 36 unit pada Juni 2020. Sumitomo naik menjadi 57 unit dari 41 unit. Caterpillar naik dari empat unit menjadi 24 unit dan lainnya. 

Secara akumulasi selama semester pertama tahun 2021, jumlah alat berat yang diekspor naik 87,92 persen dari semester pertam 2020 atau mencapai 1.291 unit. Merek Hitachi masih menduduki peringkat pertama untuk ekspor alat berat selama sepanjang semester pertama tahun 2021 dengan jumlah 596 unit atau sekitar 61 persen lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 370 unit. Sumitomo juga naik dari 204 unit menjadi 406 unit. Caterpillar mampu menambah ekspor alat berat sebanyak 137 unit dari 64 unit. Komatsu naik menjadi 77 unit dari sembilan unit di semester pertama tahun lalu.

Secara pendapatan per kargo, segmen truk-bus dan alat berat masih lebih rendah dari segmen completely built up (CBU). Segmen truk-bus dan alat berat berkontribusi antara 20 persen hingga 24 persen terhadap total pendapatan. Segmen CBU berkontribusi sekitar 72 persen hingga 75 persen. 

“Namun, adanya kenaikan jumlah layanan bongkar muat di segmen truk-bus dan alat berat dinilai membantu Terminal IPCC untuk dapat meningkatkan pendapatannya,” kata Reza. IPCC tengah berusaha melakukan kerjasama dengan pabrikan alat Berat dan truk/Bis untuk memperbesar pangsa pasar layanan bongkar muat di Terminal IPCC. Kerjasama yang makin luas dinilai dapat meningkatkan potensi pendapatan yang diperoleh IPCC. (*)