Berita

Jateng, Padang, Lampung Tertinggi Persentasi Kenaikan Konsumsi BBM Mudik Lebaran

Foto: Pertaminaretail.com

Foto: Pertaminaretail.com

JAKARTA— PT Pertamina (Persero) memperkirakan pada H-15 dan H+15 Lebaran terjadi kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Persentasi kenaikan konsumsi tertinggi akan terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Sumatra Barat, dan Lampung.

‎”Persentasi kenaikan konsumsi BBM tertinggi terjadi di Jawa Tengah sebesar 62%. Normalnya 7.800 kilo liter (KL) per hari menjadi 12.600 KL,” kata General Manager Marketing Operation Region (MOR) III Pertamina Jumali di Jakarta, pada awal Juni 2016.

Berikut adalah10 provinsi yang diprediksi akan mengalami kenaikan persentasi konsumsi BBM paling banyak selama musim mudik Lebaran 2016:

  1. Jawa Tengah 62%
  2. Sumatra Barat 49%
  3. Lampung 43%
  4. Aceh 36%
  5. Bengkulu 32%
  6. Jawa Timur 30%
  7. Sumatra Utara 29%
  8. DI Yogyakarta 29%
  9. Nusa Tenggara Barat 29%
  10. Jawa Barat 28%.

Melihat pengalaman mudik tahun-tahun sebelumnya, Jawa Tengah menjadi tempat pengisian BBM bagi pemudik dari wilayah barat ke timur maupun sebaliknya.‎ Dengan demikian akan terjadi kenaikan konsumsi BBM di provinsi tersebut.

“Di Jawa bagian barat (seperti di DKI Jakarta) menjadi daerah paling sibuk yang memberangkatkan pemudik. Nah yang paling menerima para pemudik ini Jawa Tengah. Peningkatan memang tak terlalu banyak secara over all, tapi ramainya paling besar saat keberangkatan. Pemudik berada di Jawa Tengah antara tujuh hingga10 hari,” katanya.

Selain Jawa Tengah, Sumatra Barat dan Lampung juga diproyeksikan menjadi kawasan dengan persentasi kenaikan konsumsi BBM paling banyak. Salah satunya penyebabnya, banyak penduduk asal kedua provinsi tersebut yang merantau ke daerah lain. Dan Idul Fitri menjadi ‎momen yang tepat untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan sanak saudara.

“Di Sumatera Barat konsumsi normal 1.850 KL, naik menjadi 2.750‎ KL per hari. Sumatra Barat ada tradisi yang namanya mudik basamo. Jadi para perantau dari Padang kembali kampung halamannya. Itu jalannya pada macet, apalagi seperti di Bukit Tinggi, sehingga konsumsi BBM-nya tinggi,” katanya. (*)