Berita Economy & Industry

Jepang Siapkan Investasi Sektor Otomotif di Indonesia

JAKARTA – Jepang berjanji memberikan bantuan dana untuk Indonesia guna mengembangkan industri otomotif, termasuk pengembangan mobil listrik. Itu disampaikan Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Nobumitsu Hayashi usai bertemu Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jepang pada Senin 25 Juli 2022). 

Nobumitsu Hayashi mengatakan bahwa negaranya mendukung investasi perusahaan Jepang di sektor manufaktur terutama industri otomotif di Indonesia. “Karena dengan dukungan kuat Pemerintah Indonesia selama ini, otomotif Jepang menjadi sangat dicintai di Indonesia bahkan melebihi di Jepang sendiri. JBIC akan lebih mendorong peningkatan nilai dari investasi yang sudah ada,” kata Nobumitsu melalui keterangan pers, Senin 25 Juli 2022) seperti dikutip BISNIS. 

Sementara itu, Nissan juga akan mengembangkan produksi mobil listrik di Indonesia. Rencananya, mereka akan menggunakan teknologi lain yang juga ramah lingkungan dan sudah mempertimbangkan menggunakan bahan bakar berbasis hidrogen. Sebelumnya, Mitsubishi telah berkomitmen untuk memulai produksi mobil listrik di Indonesia pada awal tahun 2023 yang bertujuan untuk memperluas pasar ekspor. 

Di Indonesia, hampir 90 persen kantor pusat perusahaan otomotif atau prinsipalnya berasal dari Jepang. Bos Mitsubishi Janjikan Investasi Tambahan Rp10 Triliun “Kemajuan kerjasama di industri otomotif antar kedua negara sudah sangat baik. Sejumlah perusahaan Jepang juga terus meningkatkan komitmen investasinya di Indonesia,” kata Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Koichi Hagiuda. 

Sementara itu, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia segera mengambil langkah konkret untuk melaksanakan transisi energi ke energi baru dan terbarukan (EBT) untuk mencapai Nationally Determined Contributions (NDC) pengurangan emisi karbon 29 persen pada 2030. 

Pemerintah Jepang juga telah melakukan banyak kolaborasi dengan Indonesia dalam pengurangan emisi karbon. Salah satunya melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM). Skema ini juga sedang dipertimbangkan sebagai bagian dalam kerjasama pendanaan JBIC dengan Indonesia dalam program transisi energi. (*)