Berita Berita APM Economy & Industry

Merger dengan Fiat dan Chrysler, Bisnis Peugeot di Indonesia tetap seperti Semula

JAKARTA— PT Astra International Tbk-Peugeot Sales Operations, distributor mobil-mobil Peugeot di dalam negeri, menjelaskan merger prinsipal Peugeot Citroen (PSA) dengan Fiat Chrysler (FCA) tak akan berpengaruh banyak pada bisnis di Indonesia. Merger PSA dan FCA menghasilkan grup baru bernama Stellantis yang ditargetkan sebagai grup otomotif terbesar keempat di dunia.

“Itu tak berpengaruh, apalagi ke ASEAN, atau Indonesia. Jadi ya mungkin dalam waktu dekat itu Peugeot tujuannya masuk ke pasar Amerika. FCA itu kan kuatnya di Amerika. Yang paling dekat itu. Ke ASEAN belum ada dalam waktu dekat,” kata Rokky Ivayandi, Chief Executive Astra International Tbk-Peugeot Sales Operations seperti dikutip CNNIndonesia.com beberapa saat lalu.

PSA dan FCA sebelumnya menjelaskan merger tak akan mengubah bisnis merek-merek otomotif yang sudah ada di bawah payung dua grup otomotif ini. Stellantis menaungi merek-merek seperti Abarth, Alfa Romeo, Chrysler, Citroën, Dodge, DS, Fiat, Jeep, Lancia, Maserati, Opel, Peugeot, Ram, dan Vauxhall.

Wakil bisnis Peugeot di Indonesia bukan hanya Astra International Tbk-Peugeot Sales Operations, peran Agen Pemegang Merek pada merek asal Prancis ini dikendalikan oleh PT Tjahja Sakti Motor. Menurut Rokky merger juga tidak mempengaruhi soal logo, misalnya jadi menampilkan logo Stellantis.

“Logo grup tak ditampilkan, sama saja seperti sekarang yang tidak pernah menampilkan logo PSA. Yang ditampilkan adalah logo brand masing-masing. Jadi dalam jangka pendek belum ada perubahan apa-apa, terlebih yang terkait dengan produk,” kata Rokky.

Ia berharap merger itu bakal memunculkan produk-produk inovatif yang menggabungkan keunggulan PSA dan FCA, khususnya yang sesuai dengan pasar Indonesia. Saat ini hanya ada dua produk Peugeot yang dijual di dalam negeri, yaitu 3008 dan 5008. Dalam periode Januari hingga November 2020, penjualan kedua model itu sudah mencapai 196 unit, lebih tinggi dari total hasil tahun lalu 129 unit. 

“Kita tunggu saja dulu sampai merger selesai, terus secara resmi diumumkan. Nanti rencana jangka pendeknya bagaimana, jangka menengah bagaimana, jangka panjang bagaimana,” kata Rokky. (*)