Berita Teknologi Transportasi

Pembayaran Jalan Tol Nontunai Nirsentuh Mulai Tahun 2022

JAKARTA— Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan melakukan uji coba transaksi tol non-tunai nirsentuh pada 41 ruas jalan tol pada pertengahan 2022 dengan skema Multi-Lane Free Flow (MLFF).  Skema dengan teknologi nirsentuh ini memudahkan pembayaran jalan tol karena pengguna jalan tol tidak perlu menghentikan kendaraannya di gerbang tol.

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan jalan tol yang diuji coba terletak di Sumatra, Jawa, dan Bali. “Sebanyak 41 ruas tersebut merupakan bagian dari implementasi tahap pertama dari teknologi MLFF tersebut, jumlahnya mungkin bisa lebih dari 41 ruas. Prinsipnya ruas-ruas yang dominan, yang meliputi 80 persen lebih dari trafik kendaraan jalan tol nasional,” katanya dalam konferensi pers virtual bertajuk Dukungan Inovasi dan Pengembangan Jalan Tol tahun 2021 bersama BPJT Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan perumahan rakyat), pada Selasa, 2 Februari 2021, seperti dikutip Kontan.

Anggota BPJT Eka P Anas mengatakan 41 ruas tol yang diuji coba rata-rata memiliki tingkat kepadatan lalu-lintas hingga 80 persen. Sebagian besar tol yang diuji coba terletak di wilayah Jawa, yaitu jalan tol di Jabodetabek, Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Jawa Barat), Jalan Tol Jakarta-Tangerang (Banten), Jalan Tol Trans-Jawa, Surabaya (Jawa Timur), dan Semarang (Jawa Tengah). Pemasangan sistem MLFF akan mulai dilakukan pada tahun ini dan bisa diimplementasikan secara menyeluruh pada 2023. 

Proyek tol nontunai nirsentuh akan diimplementasikan di jalan tol sepanjang 1.713 kilometer dengan nilai investasi Rp 4,06 triliun. Proyek ini diinisiasi Roatex Ltd. Zrt., National Toll Payment Service Plc, MFB Hungarian Development Bank. Chief Representative Roatex Musfihin Dahlan mengungkapkan akan melewati tahap penerapan single lane free flow(SLFF) dan langsung menerapkan MLFF. 

Pengujian sistem transaksi tol nontunai nirsentuh (TTNN) berbasis MLFF akan dimulai pada kuartal satu tahun 2022. Roatex menggunakan teknologi berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS) yang dapat dikembangkan untuk fasilitas lain, seperti electronic road payment (ERP), trafik manajemen berbasis data induk (big data), dynamic pricing, parking, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhannya. (*)